SILAMPARITV.CO.ID - Mitsubishi Xpander adalah salah satu mobil MPV yang populer di Indonesia, dikenal dengan performa yang andal dan konsumsi bahan bakar yang efisien.
Namun, untuk menjaga kinerja optimal, pemilihan jenis bahan bakar sangatlah penting. Pertalite, sebagai bahan bakar beroktan 90, sering menjadi pilihan bagi banyak pengguna mobil.
Namun, apakah Pertalite adalah pilihan yang tepat untuk Mitsubishi Xpander? Artikel ini akan membahas efek samping mengisi Pertalite pada mesin mobil Xpander.
1. Penurunan Performa Mesin
Salah satu efek samping utama dari penggunaan Pertalite pada Mitsubishi Xpander adalah potensi penurunan performa mesin. Mesin Xpander dirancang untuk bekerja optimal dengan bahan bakar beroktan lebih tinggi, biasanya RON 92 atau lebih.
Pertalite yang memiliki RON 90 mungkin tidak mampu memberikan pembakaran yang sempurna, sehingga mengurangi efisiensi dan tenaga mesin. Penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah dapat menyebabkan mesin lebih cepat panas dan tidak bekerja seefisien yang diharapkan.
2. Pembentukan Endapan pada Mesin
BACA JUGA:Honda CB125R 2024 Perpaduan Sempurna Performa dan Teknologi
Pertalite cenderung memiliki kandungan aditif dan komponen yang lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan bahan bakar beroktan lebih tinggi.
Hal ini bisa menyebabkan pembentukan endapan pada komponen mesin seperti injektor, katup, dan ruang bakar.
Endapan ini dapat mengurangi kinerja mesin, meningkatkan konsumsi bahan bakar, dan menyebabkan mesin menjadi kasar serta bergetar lebih kuat.
3. Risiko Knocking
BACA JUGA:Jeep Compass Generasi Terbaru Debut Tahun Ini
Knocking atau detonasi adalah kondisi di mana bahan bakar di dalam silinder mesin terbakar tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan, yang bisa merusak mesin.