SILAMPARITV.CO.ID - Menteri Koordinator Pembangunan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, korban perjudian online masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mendapat bantuan sosial (bansos).
Syaifullah Tamliha, anggota Fraksi PPP Komite VIII DPR RI, menilai perjudian online kini telah mencederai pikiran masyarakat.
“Judi online memang telah merusak pola pikir masyarakat kita karena yang menjadi korban bukan hanya masyarakat biasa saja, tapi juga anggota TNI/Polri dan ASN,” kata Tamliha, dikutip dari detik.com, Sabtu 15 Juni 2024.
Benarkah korban judi tersebut akan masuk daftar penerimaan bansos?
Tamliha mengatakan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat merupakan ide yang bagus.
BACA JUGA:Waspada Sejak Oktober 2023, Gunung Slamet Berpotensi Meletus
Namun, ia meyakini hal tersebut hanya bersifat jangka pendek, bukan jangka panjang.
“Dalam jangka pendek, gagasan Menko Pembangunan dan Kebudayaan tentang pemberian dukungan pendapatan cukup baik,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam jangka panjang pemerintah harus memberantas perjudian online.
Menurutnya, semua pihak harus terlibat untuk menuntaskan pemberantasan perjudian online.
BACA JUGA:Polri akan Terapkan Sistem Baru pada SIM, Ini Sanksinya!
"Namun dalam jangka panjang, pemerintah pasti akan memberantas perjudian online yang melibatkan setidaknya Dirjen Pol, Panglima TNI, dan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk menindak Judol," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan dampak perjudian online kini semakin mengkhawatirkan.
Muhadjir mengatakan pihaknya terlibat dalam penanganan perjudian online sesuai dengan dampaknya.
“Tentu Kemenko PMK turut serta, namun Kemenko Polhukam yang bertanggung jawab langsung, karena bukan wilayah pelayanan yang berkaitan dengan tugas Kemenko PMK, melainkan instansi kepolisian. kata Muhadjir kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari detik.com, Sabtu 15 Juni 2024.