Jika Anda merencanakan kebun sayuran dengan luas satu3 hektar, anggaran untuk bibit dan benih bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp5 juta.
3. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah meliputi biaya untuk pembajakan, pemupukan, dan perbaikan struktur tanah. Biaya ini tergantung pada kondisi tanah dan metode yang digunakan. Untuk satu hektar tanah, biaya pengolahan bisa berkisar antara Rp3 juta hingga Rp10 juta, tergantung pada intensitas kerja dan peralatan yang digunakan.
BACA JUGA:6 Cara Dapatkan Kode Promo Naik Pesawat Tujuan Palembang-Jakarta
BACA JUGA:SKK Migas - Medco E&P Bersinergi Dukung Ketersediaan Energi Nasional
4. Peralatan dan Infrastruktur
Investasi awal juga meliputi pembelian peralatan pertanian seperti cangkul, sekop, sabit, dan alat penyiram. Untuk kebun sayuran kecil, biaya peralatan ini bisa berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta.
Selain itu, jika Anda memerlukan sistem irigasi atau greenhouse, biaya ini akan lebih tinggi. Sistem irigasi sederhana bisa menghabiskan sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta, sementara greenhouse dapat mencapai Rp10 juta atau lebih tergantung ukuran dan jenis.
5. Biaya Operasional dan Pemeliharaan
ilustrasi pengelolaan kebun sayur--freepik
BACA JUGA:Contoh Usaha Bisnis yang Hanya Modal 500 Ribu Bisa Peroleh Untung Jutaan
BACA JUGA:Budidaya Cabai Keriting: Raup Usaha Bisnis yang Menguntungkan
Biaya operasional termasuk biaya pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Pupuk dan pestisida biasanya memerlukan anggaran bulanan. Untuk satu hektar kebun, biaya operasional ini bisa bervariasi antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan, tergantung pada jenis sayuran dan intensitas pemeliharaan.
6. Biaya Pemasaran
Setelah panen, Anda perlu mempertimbangkan biaya pemasaran, seperti kemasan, transportasi, dan distribusi. Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada skala usaha dan saluran distribusi yang digunakan. Anggaran pemasaran awal bisa mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 juta.
ilustrasi hasil kebun siap panen--freepik