Menurut Psikologi, Anak yang Paling Banyak Dikritik Akan Mengembangkan 8 Sifat Ini

Jumat 20-09-2024,11:00 WIB
Reporter : Ayu Fitriani
Editor : Ayu Fitriani

SILAMPARITV.CO.IDMenurut para psikolog, kritik yang diterima anak seringkali berdampak signifikan terhadap perkembangan mental dan emosionalnya di masa depan. 

Mereka cenderung mengembangkan perilaku tertentu yang ternyata merupakan mekanisme pertahanan diri.

Penolakan ekstrem ini dapat mengganggu pandangan anak terhadap dirinya dan hubungannya dengan lingkungan. 

Psikologi menunjukkan bahwa sifat-sifat tertentu muncul sebagai akibat dari pengalaman yang berulang-ulang dan secara tidak langsung membentuk seseorang.


ilustrasi mental anak--freepik

BACA JUGA:3 Rekomendasi Anime untuk Anak-Anak: Tontonan yang Aman dan Menyenangkan

BACA JUGA:5 Amalan Baik yang Bisa Menambah Pahala Saat Maulid Nabi Muhammad SAW

Penolakan meresap dalam kehidupan sehari-hari seorang anak dan dapat berdampak emosional hingga dewasa. Mereka mungkin mulai mengubah perilaku dan pemikirannya, yang berdampak pada kesejahteraan sosial dan psikologisnya. Dilansir dari Hack Spirit pada Jumat, 20 September 2024, menjelaskan, menurut psikologi, ada delapan ciri anak yang banyak dikritisi;

1. Kritik berlebihan terhadap diri sendiri

Orang-orang yang tumbuh dengan banyak kritik cenderung mengembangkan pandangan yang sangat negatif terhadap diri mereka sendiri. Perilaku ini berakar dari pola pikir yang telah terbentuk sejak masa kanak-kanak, ketika standar tinggi sering kali ditetapkan untuk mereka.

Alhasil, di usia dewasa, mereka kerap melakukan kesalahan sekecil apapun. Meskipun hal ini dapat mendorong etos kerja yang kuat, efek samping negatifnya adalah stres jangka panjang dan rendahnya harga diri. Memahami sumber masalah ini adalah langkah awal untuk menciptakan citra diri yang positif dan sejati.

2. Perfeksionisme yang berlebihan

BACA JUGA:Ini Dia Tanda Lolos dan Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2024, Pendaftar Wajib Tahu!

BACA JUGA:Ini 6 Red Flag dalam Hubungan, Tanda Pasangan Tak Lagi Perlu Dipertahankan

Kebutuhan akan kesempurnaan sejak masa kanak-kanak berubah menjadi perfeksionisme di masa dewasa. Orang dengan latar belakang seperti ini cenderung menetapkan standar yang tinggi dalam segala aspek kehidupan.

Kategori :