Lulusan Teknik Komputer & Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Ada Apa dengan Industri Teknologi?

Jumat 27-06-2025,07:00 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

SILAMPARITV.CO.ID - Lulusan jurusan Teknik Komputer dan Ilmu Komputer, yang selama ini dianggap “aman” dan menjanjikan masa depan cerah, justru kini menghadapi kenyataan pahit: menganggur.

Menurut laporan Federal Reserve Bank of New York bertajuk The Labor Market for Recent College Graduates, pada kuartal pertama 2025, angka pengangguran untuk lulusan perguruan tinggi usia 22–27 tahun di AS mencapai 5,8 persen—angka tertinggi sejak masa pandemi Agustus 2021.

BACA JUGA:Potret Nestapa Guru Honorer: Gaji Rp200 Ribu Sebulan, Tanggung Jawab Sebesar Bangsa.

BACA JUGA:Dari Ladang ke Negeri Kangguru: Dafa 'Si Anak Petani' Tembus Puluhan Kampus Dunia, Pilih University of Sydney.

Ironisnya, dari 10 besar jurusan penyumbang pengangguran terbanyak, dua jurusan teknologi masuk dalam daftar:

Teknik Komputer: peringkat ke-3 dengan tingkat pengangguran 7,5%

Ilmu Komputer: peringkat ke-7 dengan tingkat pengangguran 6,1%

Ini menjadi peringatan keras bahwa gelar saja tak lagi cukup untuk menjamin pekerjaan.

BACA JUGA:Bunuh ART Asal Indonesia, Eks Finalis MasterChef Malaysia dan Mantan Suami Dibui 34 Tahun.

BACA JUGA:Iran Balas Dendam: Bombardir 10 Titik di Israel Usai Digempur AS

Ketika Gelar Tak Menjamin Karier

Banyak lulusan bertanya-tanya: “Bukankah jurusan teknologi sangat dibutuhkan?”

Jawabannya: Ya, tapi persaingannya juga luar biasa ketat.

Alex Beene, instruktur literasi keuangan di University of Tennessee, menyebut banyak lulusan kaget karena jurusan mereka—yang selama ini dipromosikan sebagai masa depan emas—ternyata memiliki angka pengangguran setara atau bahkan lebih tinggi dari jurusan yang dianggap “kurang populer” seperti kimia atau antropologi.

“Banyaknya orang yang mengambil jurusan teknologi tak otomatis menciptakan lebih banyak talenta berkualitas,” jelas Beene.

Kategori :