Lulusan Teknik Komputer & Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Ada Apa dengan Industri Teknologi?

Jumat 27-06-2025,07:00 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

Magang tidak dibayar (unpaid internships)

Skema outsourcing atau kontrak lepas

Persaingan tak sehat dengan lulusan dari coding bootcamp atau jalur informal lainnya

BACA JUGA:BRI Konsisten Salurkan FLPP, Dukung Akses Hunian Terjangkau untuk Masyarakat

BACA JUGA:Tersinggung Dikatakan Alat Kelamin Kecil, Pria di Banyumas Bunuh Gadis di Bawah Umur.

Panggilan untuk Reformasi Sistem Tenaga Kerja

Driscoll menekankan bahwa bukan mahasiswa atau lulusan yang salah, melainkan sistem rekrutmen dan struktur pasar kerja yang sudah tidak inklusif.

“Kita telah memproduksi terlalu banyak gelar, tapi sistem kerja tetap sempit, eksploitatif, dan hanya terbuka bagi mereka yang punya koneksi.”

Ia menyerukan agar perusahaan kembali membuka lowongan untuk tingkat pemula, menghentikan praktik eksploitasi lewat magang gratis, dan memberi kesempatan adil bagi talenta muda, bukan hanya mereka yang sudah punya portofolio panjang atau ‘kenalan dalam’.

BACA JUGA:Analisis SBY: 5 Orang Kuat Penentu Masa Depan Dunia di Tengah Memanasnya Konflik Iran-Israel

BACA JUGA:Viral! Suami Serahkan Istri ke Selingkuhannya dengan Ikhlas: Netizen Salut, “Pahlawan Kita Gugur”

Apa Pelajarannya?

Gelar penting, tapi bukan segalanya

Skill praktis dan portofolio nyata lebih dihargai

Networking dan pengalaman lapangan menjadi kunci

Sistem tenaga kerja perlu reformasi, bukan hanya menyalahkan lulusan muda

Kategori :