Magang tidak dibayar (unpaid internships)
Skema outsourcing atau kontrak lepas
Persaingan tak sehat dengan lulusan dari coding bootcamp atau jalur informal lainnya
BACA JUGA:BRI Konsisten Salurkan FLPP, Dukung Akses Hunian Terjangkau untuk Masyarakat
BACA JUGA:Tersinggung Dikatakan Alat Kelamin Kecil, Pria di Banyumas Bunuh Gadis di Bawah Umur.
Panggilan untuk Reformasi Sistem Tenaga Kerja
Driscoll menekankan bahwa bukan mahasiswa atau lulusan yang salah, melainkan sistem rekrutmen dan struktur pasar kerja yang sudah tidak inklusif.
“Kita telah memproduksi terlalu banyak gelar, tapi sistem kerja tetap sempit, eksploitatif, dan hanya terbuka bagi mereka yang punya koneksi.”
Ia menyerukan agar perusahaan kembali membuka lowongan untuk tingkat pemula, menghentikan praktik eksploitasi lewat magang gratis, dan memberi kesempatan adil bagi talenta muda, bukan hanya mereka yang sudah punya portofolio panjang atau ‘kenalan dalam’.
BACA JUGA:Analisis SBY: 5 Orang Kuat Penentu Masa Depan Dunia di Tengah Memanasnya Konflik Iran-Israel
BACA JUGA:Viral! Suami Serahkan Istri ke Selingkuhannya dengan Ikhlas: Netizen Salut, “Pahlawan Kita Gugur”
Apa Pelajarannya?
Gelar penting, tapi bukan segalanya
Skill praktis dan portofolio nyata lebih dihargai
Networking dan pengalaman lapangan menjadi kunci
Sistem tenaga kerja perlu reformasi, bukan hanya menyalahkan lulusan muda