Meski tidak berbisa, anaconda adalah predator mematikan. Ular ini membunuh mangsanya dengan cara melilit dan meremukkan tubuh hingga mangsa kehabisan napas, sebelum menelannya secara utuh. Mangsa mereka bisa berupa ikan, burung, mamalia kecil, bahkan caiman atau kapibara.
Meski serangan terhadap manusia sangat jarang terjadi, interaksi dengan manusia tetap berpotensi berbahaya terutama di wilayah liar seperti Amazon, tempat mereka hidup bebas.
BACA JUGA:Tarif Ojek Online Bakal Naik 8–15 Persen, Penumpang Mulai Beralih ke Transportasi Umum.
BACA JUGA:Manfaatkan KUR BRI, UMKM Pemasok Program Makan Bergizi Gratis Ini Sukses Tingkatkan Skala Usaha
Reaksi Warganet dan Dunia Maya
Video aksi nekat menggigit ular demi bertahan hidup ini langsung menarik perhatian ribuan pengguna media sosial. Banyak yang menyebut pria tersebut sebagai "pahlawan sejati" dan "berani mati", sementara yang lain menyampaikan kekaguman dan rasa takut mereka terhadap ukuran dan kekuatan anaconda.
Beberapa netizen juga mengangkat pentingnya edukasi tentang satwa liar dan konservasi, mengingat kejadian seperti ini bisa dihindari dengan pemahaman yang tepat terhadap habitat satwa berbahaya seperti anaconda.
BACA JUGA:Viral! Belasan Pemandu Karaoke Kesurupan Massal di Hotel saat Malam 1 Suro, Pemicunya Masih Misteri.
BACA JUGA:Dukung Hilirisasi dan Ekosistem EV, PLN Pasok Listrik 2 × 27,7 MVA ke Pabrik Baterai EV di Karawang
Kesimpulan
Peristiwa di Terra Santa menjadi pengingat keras akan kekuatan alam liar dan pentingnya kewaspadaan saat berada di area habitat predator seperti anaconda. Meski nyawa pria itu berhasil selamat, perjuangan yang ia lakukan akan selalu diingat sebagai contoh nyata bahwa keberanian dan insting bertahan hidup bisa muncul dalam situasi paling ekstrem.