SILAMPARITV.CO.ID - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan serius di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel yang dirilis dan diperbarui pada 18 Februari 2025, seluruh kabupaten/kota di provinsi ini tercatat memiliki kasus DBD sepanjang tahun 2024.
Yang mencengangkan, Kota Prabumulih menjadi wilayah dengan angka kasus DBD tertinggi di Sumsel. Angka kejadian mencapai 226,70 kasus per 100.000 penduduk, menjadikannya zona merah tertinggi dibanding daerah lainnya. BACA JUGA: Saudara Kembar Kompak Masuk Penjara: Jadi Begal dan Penodong di Lubuklinggau BACA JUGA: Petugas Rutan Mual Usai Cicipi Perkedel Titipan Istri Napi: Berisi 100 Butir Pil Koplo!
3 Besar Kasus DBD di Sumsel 2024
-
Kota Prabumulih : 226,70 per 100.000 penduduk
Kota Lubuklinggau : 116,90 per 100.000 penduduk
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) : 110,20 per 100.000 penduduk
Tiga daerah ini mencatat angka insiden tertinggi, bahkan Prabumulih nyaris dua kali lipat dari angka di Lubuklinggau yang berada di posisi kedua. BACA JUGA:Fakta Lengkap Guru Madin di Demak Didenda Rp. 25 Juta Gara-Gara Tampar Murid: “Gaji Saya Hanya Rp. 450 Ribu BACA JUGA:Tragedi di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi: 3 Tewas, 26 Luka, Dedi Mulyadi Bertanggung Jawab Penuh.
Daftar Lengkap Kasus DBD per Kabupaten/Kota di Sumsel (2024)
No
Kabupaten/Kota
Kasus DBD per 100.000 Penduduk
1
Kota Prabumulih
226,70
2
Kota Lubuklinggau
116,90
3
Ogan Komering Ulu (OKU)
110,20
4
Ogan Ilir
85,60
5
Ogan Komering Ulu Timur
75,30
6
Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
74,50
7
Lahat
73,70
8
Musi Banyuasin
73,10
9
Kota Palembang
72,50
10
Banyuasin
72,50
11
Musi Rawas Utara
67,40
12
Muara Enim
57,10
13
Kota Pagar Alam
56,80
14
Empat Lawang
44,40
15
Musi Rawas
35,80
16
Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan)
35,80
17
Ogan Komering Ilir (OKI)
35,00
BACA JUGA:Vonis 4,5 Tahun untuk Tom Lembong: Tidak Nikmati Uang, Tapi Tetap Divonis Bersalah. BACA JUGA:Viral! Pria Nyamar Jadi Wanita, Tiduri 1.600 Lelaki dan Jual Video Seksual: Polisi Ungkap Fakta Mengerikan Analisis dan Imbauan Kesehatan
Tingginya angka DBD di beberapa daerah menunjukkan bahwa pengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor DBD masih menjadi tantangan besar.
Pemerintah daerah diminta untuk:
-
Meningkatkan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
Mendorong gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur + perlindungan tambahan)
Memberikan edukasi tentang pencegahan DBD di lingkungan sekolah dan masyarakat
Menyediakan akses layanan kesehatan cepat untuk penanganan kasus
Khususnya di daerah berisiko tinggi seperti Prabumulih dan Lubuklinggau, perlu tindakan lebih tegas dan sistematis untuk mencegah lonjakan kasus di tahun berikutnya. BACA JUGA:Didukung BRI, UMKM Katering Pemasok Program MBG Sukses Ekspansi Dapur dan Berdayakan Ratusan Karyawan BACA JUGA:Viral! Polisi Tilang Motor Milik Polisi Lain, Cekcok Hebat di Jalanan Medan.
Gejala Umum DBD yang Perlu Diwaspadai:
-
Demam tinggi mendadak
Nyeri otot dan sendi
Bintik-bintik merah di kulit
Mual dan muntah
Sakit kepala hebat
Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami gejala-gejala tersebut. BACA JUGA:Tak Diambil Bertahun-tahun, 70 Motor Tilang di Tulungagung Akan Dilelang Kejari. BACA JUGA:BRI Imbau Masyarakat Waspada Bahaya Klik Tautan Palsu