Jualan Nasi Kuning Rendang Rp 13 Ribu, Penjual Ini Dianggap Rusak Harga Pasar

Kamis 04-09-2025,09:09 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

SILAMPARITV.CO.ID - Seorang penjual nasi kuning dengan lauk rendang ayam menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Bukan karena mahal, melainkan karena harga yang ditawarkan sangat murah, yakni hanya Rp 13 ribu per porsi.Di tengah kondisi ekonomi dunia yang serba sulit, kehadiran makanan murah tentu disambut gembira oleh pelanggan. Namun, harga murah ini justru memicu kontroversi. Alih-alih dipuji, penjual tersebut dianggap merusak harga pasar dan merugikan pedagang lain.

BACA JUGA:Kopi Hitam atau Teh Hitam: Mana yang Lebih Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

BACA JUGA:6 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Picu Tekanan Darah Tinggi

Unggahan promosi nasi kuning tersebut awalnya ditujukan untuk menarik banyak pelanggan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Banyak netizen mengkritik harga jual yang dianggap terlalu rendah hingga tidak masuk akal bila dibandingkan dengan modal bahan, tenaga, dan ongkos produksi.

Beberapa komentar bahkan menuding penjual tersebut sudah kaya raya sehingga tidak lagi peduli dengan keuntungan. “Kau jualan cuma sekadar mengisi hari karena kau sudah kaya, ketahuilah kalau kau sudah membunuh peluang penjual lain,” tulis seorang netizen.

Ada pula yang beranggapan harga Rp 13 ribu sama sekali tidak masuk logika. Menurut mereka, harga wajar nasi kuning dengan lauk minimal bisa mencapai RM 8 atau sekitar Rp 30 ribu, apalagi jika ditambah lauk telur rebus.

Tidak sedikit pula yang menduga unggahan itu hanya trik pemasaran atau sekadar clickbait. “RM 3.50 (Rp 13 ribu) modal pun tidak balik. Rasanya ini cuma pancingan biar orang tertarik,” komentar netizen lain. Bahkan ada yang mencurigai foto nasi kuning tersebut hasil curian dari penjual lain.

BACA JUGA:7 Tanda Ginjal Rusak Parah yang Wajib Diwaspadai, Bisa Jadi Sudah Harus Cuci Darah!

BACA JUGA:8 Makanan Pembakar Lemak Perut yang Ampuh untuk Turunkan Berat Badan

Kejadian serupa ternyata bukan pertama kali. Sebelumnya, seorang penjual nasi bungkus di Malaysia yang menjual lauk lengkap seharga Rp 11 ribu juga sempat dilabrak oleh orang tidak dikenal. Alasannya sama, dianggap “membunuh” rezeki pedagang nasi lainnya.

Fenomena ini kembali memunculkan perdebatan: apakah harga murah yang ditawarkan penjual benar-benar bentuk kebaikan untuk pelanggan, atau justru ancaman bagi keseimbangan pasar kuliner?

Kategori :