BACA JUGA:Harga Emas Palembang Terkini, Melandai Jadi Rp12 Jutaan per suku
Laba Usaha Tertekan
Sejalan dengan menurunnya pendapatan dan meningkatnya beban, laba usaha Telkom turun menjadi Rp29,17 triliun, dari Rp32,45 triliun pada kuartal III/2024.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menyusut menjadi Rp15,78 triliun, menandai penurunan 10,69% YoY.
Meskipun demikian, Telkom masih mempertahankan posisi kas yang kuat dan arus kas operasi positif, memberikan ruang bagi perusahaan untuk melanjutkan investasi di jaringan 5G, layanan data center, dan cloud service.
Transformasi Digital Masih Jadi Fokus
Manajemen Telkom menegaskan bahwa perusahaan akan melanjutkan transformasi bisnis digital melalui penguatan portofolio di bidang data center, cloud computing, dan platform digital enterprise.
Telkom juga tengah memperkuat sinergi dengan Telkomsel melalui konsolidasi bisnis Fixed-Mobile Convergence (FMC) untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan.
Meski menghadapi tantangan jangka pendek dari beban investasi dan fluktuasi nilai aset digital, Telkom optimistis kinerja ke depan akan membaik seiring dengan pertumbuhan trafik data nasional dan akselerasi ekonomi digital Indonesia.
BACA JUGA:Ekonomi Digital Indonesia Melonjak 4 Kali Lipat, Geser Singapura dan Malaysia di ASEAN
BACA JUGA:Psikolog Harvard Beberkan 5 Kebiasaan Orang Tua yang Membentuk Anak Hebat dan Percaya Diri
Kesimpulan
Kinerja keuangan Telkom pada kuartal III/2025 mencerminkan masa transisi yang kompleks — di mana pergeseran bisnis ke arah digital belum sepenuhnya mampu mengompensasi penurunan pendapatan dari layanan legasi.