Menurut Andrenaldo, aksi itu dilakukan berulang kali, 1–2 kali setiap minggu.
“F awalnya sering mengintip korban saat mandi. Dari situ, berlanjut pada hubungan pertama pada Juli 2022, kemudian terus terjadi sampai akhir 2022, menggunakan bujuk rayu hingga ancaman,” ungkapnya.
BACA JUGA:Prabowo Instruksikan Penggantian Telur Ayam ke Telur Puyuh Untuk Menu MBG Saat Nataru
BACA JUGA:Pasokan Pangan Menipis, BGN Minta Masyarakat Manfaatkan Lahan Untuk Bertani dan Beternak.
Fikri Ditemukan Bersimbah Darah
Pada Rabu malam, 24 September 2025, F ditemukan tergeletak bersimbah darah tak jauh dari rumahnya.
Ia sebelumnya berpamitan kepada keluarga untuk melihat ternaknya.
F mengalami luka tusuk pada bagian bawah ulu hati. Ia sempat dibawa ke RSUD Lubuk Basung, namun dinyatakan meninggal dunia.
Karena F sudah meninggal, proses hukum atas perbuatannya dihentikan demi hukum.
BACA JUGA:Cemburu Istri Selingkuh, Pria di Kepahiang Setubuhi Adik Ipar 12 Kali.
BACA JUGA:Pajero Sport Masih Diburu! Cek Update Harga dan Spesifikasi November 2025
Pelaku Penusukan Terancam Hukuman Berat
Sementara itu, E ayah korban masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif dan kondisi psikologis saat kejadian. Penyidik memastikan kasus ini akan diproses sesuai prosedur hukum.
Andrenaldo menegaskan polisi akan menangani kedua perkara secara profesional.
“Kami melengkapi alat bukti untuk mengungkap motif penusukan terhadap F. Semua perkembangan akan disampaikan setelah pemeriksaan E selesai,” katanya.