Mengaku Terima Teror dan Tawaran Uang
Ahmad Sidik juga mengaku selama proses pelaporan dirinya menerima berbagai tekanan, termasuk teror dan tawaran uang agar mencabut laporan.
“Saya tidak merespons. Kalau saya mencabut laporan, alangkah malunya saya sebagai aktivis mahasiswa. Saya tidak mau mengikuti cara-cara pejabat yang tidak benar,” ujarnya.
Ia menegaskan, perjuangannya bukan semata untuk satu kasus, melainkan demi menjaga marwah pendidikan dan integritas pejabat publik.
“Siapapun itu, bukan hanya wakil gubernur. Gubernur, ketua DPRD, atau pejabat lain, jika ijazahnya tidak benar akan kami tuntut sampai tuntas,” tegas Sidik.
BACA JUGA:Liburan Nataru Pakai EV Makin Seru, Ini Kata Pengguna
Universitas Azzahra Telah Ditutup
Sebagai informasi, Universitas Azzahra tempat Hellyana tercatat pernah berkuliah, telah resmi ditutup oleh pemerintah. Penutupan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 370/E/O/2024 tertanggal 27 Mei 2024, menyusul sejumlah pelanggaran yang dilakukan pihak pengelola kampus.
Hingga kini, proses hukum terhadap Hellyana masih berjalan. Aparat penegak hukum menyatakan akan mendalami seluruh alat bukti dan keterangan saksi guna memastikan penanganan perkara dilakukan secara profesional dan transparan.
BACA JUGA: PLN Ingatkan Warga Ancaman Cuaca Ekstrem, Siagakan 69 Ribu Personel Sambut Nataru 2025/2026
BACA JUGA:Usai Kalah Pilihan Ketua RT, Warga Kendari Ambil Mimbar Masjid yang Dihibahkan