Awalnya tarian ini dibawakan oleh seorang penari tunggal.
BACA JUGA:Mengenal Keberagaman Budaya dan Suku di Ogan Ilir, Sumatera Selatan
Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini sering dibawakan oleh penari wanita.
Selain berperan sebagai sarana hiburan, Gambir Anom tari klasik juga menyampaikan pesan kepada generasi muda tentang romantisme masa remaja.
Aksesoris yang dikenakan para penarinya juga cukup unik, terutama berupa kostum seperti tokoh wayang dan sampur sebagai aksesorisnya.
Selain sebagai sarana hiburan, tari klasik asal Jawa Tengah ini juga secara tidak langsung berfungsi sebagai nasehat bagi generasi muda untuk menghadapi masa mudanya dan mulai jatuh cinta.
BACA JUGA:Menakjubkan! Tarian Ini Pernah Ditampilkan di Negara Asing, New York
Secara spesifik macam-macam gerak tari Gambir Anom dapat digambarkan sebagai berikut:
- Jengkeng, yaitu posisi dimana kaki kanan menempati, sedangkan kaki kiri dibuka selebar bahu dengan badan tegak. posisi.
- Sembahan, merupakan gerakan yang mewakili penyampaian salam kepada orang yang menonton.
- Hoyog, yaitu gerakan badan miring ke kanan atau ke samping kiri, sekaligus kedua lutut agak sedikit bengkok.
- Entrag yang artinya menarik badan ke bawah berkali-kali.
- Menthang, khusus gerakan meluruskan tangan ke samping.
- Panggel, khusus gerakan menyatukan pangkal pergelangan tangan.
- Nyekithing, khusus posisi ujung jari tengah berimpit dengan ujung ibu jari membentuk lingkaran.
BACA JUGA:Ini dia 5 Kebudayaan Yogyakarta yang Sangat Terkenal