Beberapa informasi menunjukkan bahwa pada periode 1980-2000 banyak terjadi kasus terkait legenda ini.
Sekelompok pendaki gunung Mapala dan individu suku Komering dinyatakan hilang, dan beberapa di antaranya telah ditemukan mati.
Melihat kondisi tersebut, tak heran jika sebelum mendaki gunung, para pendaki ditanyai asal usulnya, apakah termasuk suku Komering atau bukan.
Jika iya, umumnya mereka diminta untuk tidak mendaki Gunung Dempo , atau dapat melanjutkan pendakian namun harus didampingi oleh penjaga atau warga Pagaralam.
BACA JUGA:Banjir Bandang di Lahat, Tenggelamkan Ratusan Rumah Warga
-Keajaiban Kumandang Adzan
Legenda lain yang beredar di masyarakat dan dikalangan pendaki adalah mukjizat membaca doa yang konon mampu menghalau kabut tebal yang menghalangi perjalanan.
Hal ini sangat sering terjadi di kalangan pendaki ketika menemui kabut tebal. di tengah perjalanan yang berkabut, solusinya adalah mengumandangkan azan.
Meski belum ada penjelasan ilmiah mengenai kondisi ini, namun banyak orang yang membuktikan bahwa hal tersebut nyata dan benar-benar terjadi.
BACA JUGA:Unik Tradisi Mandi Kasai Dalam Pernikahan Bujang Gadis Sumatera Selatan, Yuk Simak!
-Mitos Kayu Panjang Umur
Keberadaan kayu berumur panjang di Gunung Dempo juga menjadi cerita unik yang akan menemani perjalanan pendakian Anda.
Kepopuleran pohon ini bahkan membuat jumlah kayu berumur panjang semakin berkurang seiring dengan semakin banyaknya pendaki yang memanfaatkannya dia.
Pohon Keabadian atau disebut juga Cantigi banyak tumbuh di Gunung Dempo dengan keindahan bunganya yang menarik.
BACA JUGA:Viral! Pengguna Motor di Palembang Bonceng 7 Tanpa Helm, Ini Pelajaran Pentingnya!
Pohonnya sendiri memiliki bentuk batang, daun-daun kecil tersusun rapat, dan ujung daun berwarna merah. Tunas ini dianggap sebagai “bunga” Cantigi atau kayu abadi.