Ditambahkan olehnya, sebenarnya terdapat kearifan lokal yang lebih tepat untuk menghindari terkaman dari belakang oleh harimau, yakni dengan mengenakan topeng wajah di kepala belakang.
"Intinya sama, harimau tersebut akan mengira posisi kita sedang menghadap dirinya. Namun karena tidak semua masyarakat punya topeng, mengenakan topi terbalik dapat dilakukan," ujarnya.
Untuk diketahui, sudah sebanyak dua orang petani yang menjadi korban konflik harimau dalam 2 pekan terakhir.
Kedua orang ini ditemukan sudah dalam keadaan tewas dengan tubuh yang diduga tercabik akibat diterkam satwa bernama Harimau itu.
BACA JUGA:Warga Palembang Heboh Ada Penampakan Buaya di Sungai Musi, BKSDA Ikut Menelusuri
Kejadian pertama terjadi pada 8 Februari 2024 lalu di Pekon Sumber Agung.
Korban tersebut diketahui dengan nama Gunarso (47), tewas dengan luka cakar binatang buas.
Sementara korban kedua bernama Sahri (28) yang merupakan warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.