Penyakit autoimun tersebut kemudian menyerang persendian sehingga menimbulkan gejala seperti nyeri dan bengkak pada persendian, baik besar maupun kecil.
“Pada penyakit berat, penyakit autoimun seperti lupus dapat menyerang otak dan menyebabkan pasien mengalami kejang,” ujarnya.
“Sementaraitu, jika Anda menyerang ginjal dalamjangka waktu yang lama,penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan berat pada ginjal, seperti kebocoran ginjal dan gagal ginjal kronis,” lanjut Prof Iris.
Jenis-jenispenyakit autoimun
Penyakit autoimun memiliki banyak jenis. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai 100 jenis.
Meski demikian, terdapat penyakit autoimun yang sering ditemui, yakni lupus eritematosus sistemik, sinProfom sjogren, anemia hemolitik autoimun, rheumatoid arthritis, dan scleroderma.
Profesor Iris mengatakan, penyakit lupus eritematosus sistemik kerap menyerang wanita dan orang-orang pada usia muda. Penyakit ini kerap menimbulkan gejala multiorgan.
Penyakit autoimun lain yang cukup sering ditemukan adalah rheumatoid arthritis.
Penyakit ini juga kerap menyerang wanita dengan berbagai gejala yang timbul pada persendian, baik sendi besar maupun kecil.
“Gejala yang timbul adalah bengkak dan nyeri pada sendi,” kata Prof Iris.
Selain menyerang orang dewasa, penyakit autoimun juga dapat menyerang anak-anak.
Jenis penyakit autoimun yang kerap menyerang anak adalah juvenile idiopathic arthritis (JIA).
JIA, jelas Prof Iris, menyerang sendi pada anak. Hampir mirip dengan rheumatoid arthritis, gejala penyakit ini adalah nyeri dan bengkak pada lebih dari satu sendi, baik sendi besar maupun kecil.
Penyakit autoimun lain yang dapat menyerang anak adalah idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).
BACA JUGA:Hari Raya Idul Fitri 2024 Serentak Pemerintah, NU dan Muhammadiyah