Bagi masyarakat Manggarai, tarian ini juga mempunyai nilai spiritual dan filosofis.
Mereka yang berpartisipasi dalam tarian ini berkontribusi dalam menjaga kekayaan budaya Tari Rangkuk Alu
Mari Mengenal Sejarah Tari Rangkuk Alu dari Manggarai (NTT)
Permainan ini dimainkan oleh segala usia dengan cara meletakkan batang bambu di dalam kotak yang diletakkan di lantai.
BACA JUGA:Persyaratan dan Proses Pendaftaran Sebagai Anggota PPK, PPS, dan KPPS dalam Pilkada 2024
Beberapa pemain menggerakkan tongkatnya dengan ritme yang terus menerus, sementara yang lain bermain dengan pola yang rumit untuk menghindari bambu.
Permainan ini kemudian berkembang menjadi menari karena orang-orang melihat kesamaan antara melompat dan menari.
Penari pemula bergerak dengan pola sederhana, sedangkan penari tingkat lanjut menggerakkan lebih banyak bambu dengan bergerak ke berbagai arah dan memanipulasi bagian tepi dan tengahnya.
Alat musik seperti kendang dan gambang kadang-kadang ditambahkan pada irama pemukulan batang bambu.
BACA JUGA:Kapan Lebaran Haji di 2024 Ini? Cek Tanggalnya Disini!
Penari bergerak melewati bambu dengan mengenakan rok panjang, menutupi kepala, atau menggoyangkan ujung selendang.
Permainan ini memerlukan konsentrasi untuk menghindari pukulan bambu, dan pemain menggunakan permainan ini untuk melatih ketangkasan, keseimbangan, dan koordinasi.
Tari Rangkuk Alu merupakan tarian yang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tari Rangkuk Alu merupakan adaptasi dari permainan tradisional yang menggunakan bambu sebagai instrumen utamanya.
Dalam pertunjukannya, Tari Rangkuk Alu dibawakan dengan diiringi suara alat musik seperti gendang dan gong.