Dari Vietnam ke Filipina: Menelusuri 5 Versi Tumis Kangkung di Asia Tenggara yang Tak Boleh Terlewat
Dari Vietnam ke Filipina: Menelusuri 5 Versi Tumis Kangkung di Asia Tenggara yang Tak Boleh Terlewat--ist
SILAMARITV.CO.ID - Sayur kangkung mungkin tampak sederhana — daun hijau dengan batang berongga yang tumbuh cepat di sebagian besar lahan basah tropis. Namun, ketika memasuki dapur Asia Tenggara, kangkung justru jadi bintang meja makan. Setiap negara memiliki versi tumis kangkung sendiri-sendiri yang mencerminkan budaya, bahan lokal, dan selera khas wilayahnya. Berikut lima versi paling populer di kawasan Asia Tenggara:
BACA JUGA:Paprika Merah vs Paprika Hijau – Ahli Gizi Ungkap Beda Nutrisinya untuk Diet
BACA JUGA:Kanwil HAM Sumsel Audiensi bersama Lapas Lubuk Linggau Bahas Penguatan Kapasitas HAM untuk Pelayanan
1. Rau Muống Xào Tỏi (Vietnam)
Di Vietnam, tumis kangkung dikenal sebagai rau muống xào tỏi. Prosesnya sederhana: kangkung direbus sebentar agar tetap renyah, lalu ditumis bersama bawang putih hingga harum. Tambahan saus ikan (atau kadang saus tiram) di akhir memasak memberikan rasa gurih yang cukup kompleks. Hidangan ini biasanya disajikan hangat sebagai bagian dari set tiga hidangan – tumisan, rebusan/kukusan, dan sup — saat makan bersama keluarga. Rasanya gurih-segar dan sangat cocok dinikmati bersama nasi putih hangat.
2. Sambal Kangkong (Malaysia)
Di Malaysia, versi kangkung yang paling terkenal mungkin adalah sambal kangkong. Kangkung segar ditumis cepat bersama sambal yang dibumbui cabai merah, bawang merah, bawang putih dan udang kering. Sambal dipanaskan terlebih dahulu dalam wajan hingga harum agar aroma dan rasa cabai dan bahan-bahan bumbu benar-benar menyatu, baru kemudian kangkung dimasukkan dan ditumis sebentar hingga layu. Kombinasi rasa pedas, gurih dan sedikit asin menjadikan hidangan ini favorit untuk makan bersama nasi panas. Warna hijau cerah batang kangkung yang masih segar berpadu dengan merah sambal memberi tampilan yang menggugah selera.
3. Phak Bung Fai Daeng (Thailand)
Versi dari Thailand ini dikenal sebagai phak bung fai daeng. Kangkung Cina — yang batangnya agak besar dan daun lebar — dipotong dan langsung ditumis singkat bersama cabai rawit merah, saus tiram, kecap asin, pasta kedelai asin, gula sedikit dan kaldu ayam ringan. Kunci dari kelezatannya adalah waktu memasak yang sangat singkat agar kangkung tetap hijau, renyah dan tidak kelebihan matang. Warna merah dari cabai rawit dan hijau kangkung menciptakan tampilan menarik dan rasa gurih-pedas yang kuat. Hidangan ini populer di jalanan Thailand, terutama sebagai lauk bersama nasi atau bubur hangat.
BACA JUGA:The Cursed: Teror Horor Korea yang Menyentuh Batin dan Mengguncang Psikologis Penonton
4. Tumis Kangkung (Indonesia)
Di Indonesia, tumis kangkung adalah salah satu lauk paling akrab di meja makan sehari-hari. Kesederhanaannya menjadi kekuatan: kangkung segar ditumis cepat bersama bawang putih, bawang merah, cabai rawit dan sedikit terasi yang membangkitkan aroma khas. Tekstur batang yang berongga membuat kangkung enak menyerap bumbu, tapi masih mempertahankan kerenyahannya. Hidangan ini disajikan hangat — seringkali bersama sambal, ikan goreng atau tempe — dan cocok untuk pengganti sayur harian yang praktis namun nikmat.
5. Adobong Kangkong (Filipina)
Sumber: