Trump Desak Hamas Terima Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Peringatkan Situasi Akan Memburuk.
Trump Desak Hamas Terima Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Peringatkan Situasi Akan Memburuk.--ist
“Saya akan sangat tegas terhadap Netanyahu saat kami bertemu pada 7 Juli nanti,” tegasnya, menandakan tekanan besar terhadap pemimpin Israel untuk menurunkan eskalasi.
BACA JUGA:10 Hero Mobile Legends Untuk Pemula, Nggak Perlu Fast Hand!
BACA JUGA:Wagub Sumsel Cik Ujang Ultimatum Pengusaha Tambang: Setahun Harus Buat Jalan Sendiri
Situasi Makin Memburuk di Gaza dan Tepi Barat
Sementara itu, kekerasan terus meningkat di wilayah Gaza dan Tepi Barat. Dilansir dari Al Jazeera, serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 56.331 warga Palestina, serta memaksa hampir seluruh penduduk Gaza sekitar 2,3 juta orang terusir dari tempat tinggal mereka.
Tidak hanya itu, serangan militer dan pemukim Israel di Tepi Barat juga meningkat tajam. Setidaknya 1.000 warga Palestina dilaporkan tewas dalam aksi kekerasan, pembunuhan, dan penindasan oleh pasukan serta pemukim ekstremis Israel.
BACA JUGA:China Kembangkan Drone Mungil Seukuran Nyamuk untuk Misi Spionase
BACA JUGA:Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Juli 2025: Mulai Rp 1 Jutaan, Ada POCO F7 Ultra hingga Xiaomi 15.
Dukungan Internasional dan Tekanan Global
Proposal gencatan senjata 60 hari yang didorong Trump disebut sebagai langkah strategis untuk membuka kembali jalur diplomasi, memberikan jeda kemanusiaan, dan mengurangi tekanan internasional terhadap kedua belah pihak, khususnya Israel.
Namun, para pengamat politik menilai bahwa keberhasilan proposal ini sangat tergantung pada respons Hamas dan jaminan Israel untuk menghentikan operasi militer secara total selama masa gencatan.
Kesimpulan
Seruan Donald Trump kepada Hamas untuk menerima gencatan senjata 60 hari menunjukkan upaya baru dalam menekan eskalasi konflik berkepanjangan di Gaza. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam menjamin komitmen kedua pihak dan mengatasi akar konflik yang lebih dalam. Dunia kini menanti respons Hamas dan hasil pertemuan Trump-Netanyahu pada 7 Juli mendatang.
Sumber: