Ulama Iran Tawarkan Hadiah Rp. 18,5 Miliar untuk Kepala Donald Trump, Picu Kecaman Internasional.

BACA JUGA:Wali Kota di Jepang Mundur Akibat Dugaan Ijazah Palsu, Wisata Kota Terdampak.

Kampanye Dana Publik dan Situs Web Thaar.ir

Situs web Iran bernama thaar.ir turut melancarkan kampanye publik untuk penggalangan dana online guna mendanai upaya pembunuhan tersebut. Situs tersebut bahkan mengklaim telah mengumpulkan lebih dari USD 20 juta (Rp 324 miliar) dari simpatisan dalam dan luar negeri.

Meskipun belum ada konfirmasi resmi atas keabsahan jumlah dana tersebut, situs ini tetap aktif dan mendapat perhatian dari intelijen internasional.

BACA JUGA:Dituduh Curi Bawang, Anak Yatim 12 Tahun di Palembang Dianiaya Tetangga hingga Trauma Berat.

BACA JUGA:Bejat! Temukan Video Tak Senonoh di HP Putri, Ayah Kandung di Mukomuko Malah Lakukan Pencabulan.

Reaksi Internasional dan Kecaman

Pernyataan dan aksi ini langsung memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk:

Pemerintah AS, yang menyebut tindakan tersebut sebagai ancaman teroris langsung dan provokasi serius terhadap tokoh publik.

Lembaga HAM internasional, yang mengecam seruan kekerasan sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan norma kemanusiaan.

Komunitas global menyerukan agar Iran bertanggung jawab atas ujaran kebencian dan mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera menyelidiki keterlibatan negara.

BACA JUGA:Rangkuman Materi BAB 1 Pendidikan Pancasila Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka: Menjiwai Pancasila

BACA JUGA:Tunjangan Guru PAI Non-ASN Naik Rp. 500 Ribu, Pencairan Dirapel Sejak Januari 2025.

Ancaman Terhadap Stabilitas Global

Pernyataan dan fatwa ini dianggap sebagai bentuk eskalasi ideologis dan diplomatik yang berpotensi memperburuk hubungan antara Iran dan negara-negara Barat. Selain itu, kampanye penggalangan dana online untuk pembunuhan individu secara terbuka menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keamanan digital dan radikalisasi masyarakat global.

Sumber: