Mengenal Bahaya Keracunan Makanan: Penyebab, Jenis, dan Cara Mencegahnya
Mengenal Bahaya Keracunan Makanan: Penyebab, Jenis, dan Cara Mencegahnya--ist
SILAMPARITV.CO.ID-Tingginya kasus keracunan makanan di Indonesia sepanjang tahun 2025 menjadi sorotan serius. Ribuan orang dilaporkan menjadi korban, menunjukkan bahwa isu keamanan pangan (food safety) masih perlu mendapatkan perhatian mendalam.
Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gejalanya sering menyerupai penyakit pencernaan, mulai dari mual, muntah, diare, hingga kram perut. Banyak bahan makanan sehari-hari ternyata juga masuk kategori rawan menimbulkan keracunan bila tidak ditangani dengan benar.
BACA JUGA:Profesor Farmasi UGM Wanti-wanti Obat yang Wajib Dihindari Bumil, Ada Risiko Autisme
Jenis Makanan yang Rawan Menyebabkan Keracunan
Seafood (ikan, kerang, udang, kepiting)
Produk laut bergizi tinggi namun sangat cepat rusak. Ikan keluarga Scombridae seperti tuna, tongkol, dan cakalang dapat menghasilkan histamin bila terlalu lama dibiarkan di suhu ruang, menyebabkan keracunan scombroid.
Kasus terbaru keracunan ikan cakalang membuktikan bahwa penyimpanan yang tidak tepat dapat mengubah histidin alami menjadi zat beracun.
BACA JUGA:Sinopsis Drakor Law And The City, Drama Hukum Realistis Dibintangi Lee Jong Suk
BACA JUGA:Good Boy: Pertemuan Mantan Atlet dalam Tim Polisi, Dibintangi Park Bo-gum
Telur dan daging ayam
Telur setengah matang bisa terkontaminasi Salmonella, sementara ayam kurang matang sering membawa Campylobacter. Keduanya menjadi penyebab utama keracunan dengan gejala diare dan nyeri perut.
Daging sapi dan olahan daging
Produk seperti daging giling dan sosis rentan tercemar E. coli berbahaya, yang bisa memicu diare berdarah bahkan komplikasi serius seperti gagal ginjal (hemolytic uremic syndrome).
Susu dan produk susu mentah
Sumber: