Mengenal Bahaya Keracunan Makanan: Penyebab, Jenis, dan Cara Mencegahnya
Mengenal Bahaya Keracunan Makanan: Penyebab, Jenis, dan Cara Mencegahnya--ist
Susu segar yang belum dipasteurisasi berisiko membawa Listeria monocytogenes, Salmonella, dan E. coli. Infeksi Listeria sangat berbahaya untuk ibu hamil, bayi, lansia, dan penderita daya tahan tubuh rendah.
Sayur dan buah mentah
Meski sehat, konsumsi tanpa dicuci bersih bisa memicu keracunan akibat bakteri dari tanah, air, maupun sisa pestisida. Wabah E. coli pada sayuran pernah terjadi di berbagai negara, termasuk Jerman (2011).
Nasi dan makanan bertepung
Nasi yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang bisa ditumbuhi Bacillus cereus, bakteri tahan panas yang toksinnya tetap aktif meski dipanaskan ulang.
BACA JUGA:Jokowi Resmi Masuk Lingkaran Elite Dunia, Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy.
BACA JUGA:Toy Story 5: Petualangan Woody dan Buzz Hadapi Tantangan Era Digital
Mengapa Makanan Bisa Berbahaya?
Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh mikroorganisme atau racun dalam makanan. Faktor utamanya meliputi:
Suhu penyimpanan tidak tepat: bakteri tumbuh cepat di suhu 5–60°C (danger zone).
Kontaminasi silang: alat masak yang dipakai bergantian untuk bahan mentah dan matang.
Higiene buruk: tangan kotor dan tempat pengolahan yang tidak bersih.
Proses memasak tidak sempurna: daging/telur setengah matang tidak membunuh bakteri sepenuhnya.
Menurut ahli gizi masyarakat dr Tan Shot Yen, kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) banyak terjadi akibat penyimpanan makanan tanpa pemanas di suhu ruang.
BACA JUGA:Cahaya dari Manna, Ketangguhan Pegawai PLN Jelang Hari Kesaktian Pancasila
Sumber: