Super Tega! Ayah di Ciputat Habisi Anak 4 Tahun Gara-Gara Disebut Kasar
Super Tega! Ayah di Ciputat Habisi Anak 4 Tahun Gara-Gara Disebut Kasar--ist
“Kami jarang sekali bertemu. Mereka berangkat pagi, pulang malam. Kalau anaknya nangis, biasanya cuma dijawab, ‘nggak apa-apa, bude, nangis aja’,” kata Priyanti.
Priyanti bercerita, kabar kematian korban awalnya disampaikan langsung oleh pelaku melalui telepon, meminta izin untuk membawa jenazah ke kontrakan. Namun, hingga pukul 01.00 dini hari, jenazah tak kunjung tiba. Yang datang justru polisi yang mengungkap fakta mengejutkan bahwa korban meninggal akibat penganiayaan.
BACA JUGA:7 Tips Mengatasi HP Lemot Dengan Mudah, Bebas Hang, Freeze, dan Nge-Lag.
BACA JUGA:Rahasia Diet Tanpa Olahraga: 10 Tips Efektif dan Aman untuk Turunkan Berat Badan
Publik Bertanya-Tanya
Kasus ini memancing amarah masyarakat. Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin seorang anak berusia 4 tahun, yang masih terbatas kosa kata dan kemampuannya, bisa dianggap berkata kasar hingga memicu pembunuhan.
Faktor psikologis dan kontrol emosi kedua orang tua menjadi sorotan utama.
BACA JUGA:Parkir Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau Dialihkan ke Alun-Alun Merdeka untuk Kurangi Kemacetan
BACA JUGA:Mie Gacoan Bayar Royalti Rp. 2,2 Miliar, Bisa Putar Lagu hingga Akhir 2025.
Pelajaran dan Pencegahan Kekerasan pada Anak
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi orang tua dan lingkungan sekitar bahwa penganiayaan anak sering kali terjadi di lingkup keluarga. Berikut langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya:
BACA JUGA:Masjid Agung As-Salam: Simbol Kebanggaan dan Pusat Ibadah di Lubuklinggau
Bangun Komunikasi Terbuka
Luangkan waktu mendengarkan anak setiap hari, tanyakan perasaannya, dan buat mereka merasa aman berbicara.
Sumber: