Marc Márquez Tanggapi Isu “Kutukan” di Sirkuit Mandalika
Marc Márquez Tanggapi Isu “Kutukan” di Sirkuit Mandalika --ist
SILAMPARITV.CO.ID - Menjelang seri MotoGP Mandalika 2025, pembalap Spanyol Marc Márquez angkat bicara soal isu “kutukan” yang kerap dikaitkan dengan Sirkuit Pertamina Mandalika. Dalam sesi wawancara eksklusif, Márquez menegaskan bahwa ia tidak percaya pada takhayul atau kutukan, dan lebih memilih fokus pada persiapan teknis serta kondisi lintasan. “Saya tidak percaya pada kutukan. Yang saya percaya adalah pada kerja keras, persiapan, dan bagaimana tim bisa menyesuaikan motor dengan karakter sirkuit,” ujarnya.
Isu “kutukan” sendiri muncul karena sejak balapan kelas utama digelar di Mandalika pada 2022, belum ada satu pun pembalap yang mampu mempertahankan gelar juara bertahan di sirkuit tersebut. Bahkan, beberapa juara dunia justru mengalami insiden atau gagal finis saat berlaga di Lombok.
BACA JUGA:Heboh Truk Berpelat BL Aceh Diminta Ganti Jadi Pelat BK Sumut, Ini Penjelasan Aturannya
BACA JUGA:Komunitas Motor Hadang Bus di Tikungan Turunan, Langgar Etika dan Aturan Lalu Lintas
Pengalaman Pribadi dan Strategi Balapan
Márquez sendiri belum pernah meraih hasil optimal di Mandalika. Pada 2023, ia terjatuh di awal balapan, sementara pada 2024 performanya terhambat oleh masalah set-up motor. Namun, ia menilai bahwa karakter sirkuit ini justru menawarkan peluang besar bagi pembalap yang mampu menguasai traksi dan manajemen ban dengan baik. “Mandalika memiliki permukaan aspal yang unik — sangat licin di awal, tapi bisa memberikan grip luar biasa setelah suhu ban ideal tercapai. Ini tantangan teknis, bukan kutukan,” tambahnya.
BACA JUGA:Semangat Baru Rian/Rahmat, Tiga Turnamen di Eropa Jadi Ujian Berat
BACA JUGA:Nyeleneh tapi Legendaris: Kue Kontol Kejepit atau Tolpit Khas Bantul yang Kian Langka
Dukungan untuk Balapan yang Lebih Kompetitif
Márquez juga menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan infrastruktur dan fasilitas di kawasan Mandalika. Ia berharap seri Indonesia bisa terus menjadi bagian tetap dari kalender MotoGP, karena menurutnya, antusiasme penonton lokal sangat luar biasa dan memberikan energi positif bagi para pembalap.
“Fans Indonesia sangat hangat. Mereka datang bukan hanya untuk mendukung satu pembalap, tapi untuk merayakan balapan itu sendiri. Itu yang membuat MotoGP di sini istimewa,” katanya.
BACA JUGA:Wuling Binguo S Diluncurkan dengan Harga Rp150 Jutaan, Langsung Laku Keras di Pasar China
BACA JUGA:Zulhas Apresiasi Polri di Panen Raya Jagung, 10 Ton Disalurkan ke Bulog.
Sumber: