Polisi menggagalkan upaya bunuh diri yang akan dilakukan oleh seorang ibu hamil

Polisi menggagalkan upaya bunuh diri yang akan dilakukan oleh seorang ibu hamil

--

SILAMPARITV.CO.ID - Kisah kehidupan sering kali dipenuhi dengan belokan tajam yang tak terduga. Di tengah hiruk pikuknya kehidupan kota Palembang, sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Jembatan Musi VI pada hari Rabu yang lalu.

Seorang ibu rumah tangga berinisial RM (27 tahun) hampir saja mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas jembatan tersebut. Namun, berkat respons cepat dan tindakan berani dari polisi, tragedi tersebut berhasil dihindari.

Menurut Kapolsek Ilir Barat II, Kompol Azizir Alim, laporan pertama kali diterima melalui aplikasi Banpol. Tanpa ragu, tiga personel polisi segera bergerak ke lokasi kejadian.

Detik keberhasilan menunda tragedi itu diraih oleh Aiptu Silaban, Bripka Doddy Sisvanto, dan Brigpol M Rozi, yang dengan sigap menyusul ke Jembatan Musi VI.

BACA JUGA:Menguak Keadilan dalam Kasus Febry Fadly Perspektif Plea Bargain dan Semangat Pemberantasan Narkotika

"Apa yang terjadi di Jembatan Musi VI adalah contoh nyata dari kesigapan dan dedikasi polisi dalam menjaga keamanan dan mencegah tragedi yang tidak diinginkan. Awalnya, kami menerima laporan tentang seorang wanita yang berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jembatan.

Begitu tiba di lokasi, kami menemukan seorang wanita yang sedang dalam kondisi bingung, menangis, sambil memegang handphone," ungkap Azizir Alim.

Dari interogasi awal, diketahui bahwa RM melakukan percobaan bunuh diri tersebut karena terjebak dalam masalah keluarga yang menghimpitnya.

Tidak hanya itu, terungkap pula bahwa ia sedang mengandung dalam usia muda. "Ternyata si korban atau si RM ini sedang dalam kondisi hamil muda. Alhamdulillah, jadi ada dua nyawa yang berhasil kami selamatkan. Dia mengaku memiliki masalah keluarga yang cukup membebani pikirannya," tambah Azizir Alim.

BACA JUGA:Renovasi Jembatan Ampera Menjadi Langkah Awal

Dengan penuh kehati-hatian dan kesabaran, anggota polisi berusaha membujuk RM untuk menghentikan niatnya yang tragis itu.

Akhirnya, dengan pertolongan polisi, RM berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek. Di sana, ia tidak hanya mendapatkan perlakuan medis, tetapi juga pendampingan psikologis yang sangat dibutuhkan.

"Pada malam harinya, kami memberikan bantuan pendampingan psikologis dan kesehatan kepada korban, sambil menghubungi pihak keluarga.

Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan pendampingan konseling lanjutan di RS Ernaldi Bahar," jelasnya.

Kisah ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya kesadaran akan kesehatan mental. Bagi sebagian orang, tekanan kehidupan bisa terasa begitu berat hingga membuat mereka terjebak dalam keputusasaan.

BACA JUGA:Tindakan Tegas Diperlukan dalam Mengatasi Pencurian Hewan di Palembang

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh kasus ini, ada bantuan yang selalu tersedia jika kita mau mencarinya.

Melalui tindakan yang cepat dan responsif, polisi tidak hanya menyelamatkan nyawa seorang ibu muda, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masa depannya.

Bagi siapa pun yang merasa terjebak dalam kesulitan, ingatlah bahwa ada seseorang yang peduli dan siap membantu. Bicaralah dengan keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental.

Setiap nyawa berharga, dan setiap cerita memiliki potensi untuk berubah menjadi kisah kesembuhan dan harapan baru.

BACA JUGA: Menghadapi Ancaman Buaya Kewaspadaan Mendesak di Desa Sungai Dua

Sumber: