Pegawai Hotel di Lubuk Linggau Ditemukan Tak Bernyawa dalam Kamar, Begini Kronologinya
ilustrasi gantung diri, seorang pegawai di lubuklinggau--
BACA JUGA:Sosialisasikan Permenkumham Nomor 8 Tahun 2024 Pada Lapas Lubuklinggau
Namun karena tidak ada jawaban, saksi menoleh ke belakang, dan ketika membuka pintu kamar mandi, ia melihat mayat tergantung di leher, diikat dengan tali biru.
Berdasarkan keterangan tetangga korban, saksi DS, pada hari Jumat tanggal 12 Juli 2024, sekitar pukul 07.00 WIB, saat saksi pulang dari pasar pagi, saksi melihat almarhum keluar rumah dengan sepeda motornya.
Satu jam kemudian, saksi mendengar suara sepeda motor almarhum pulang ke rumah.
Saat itu saksi masih memasak di rumah sebelah rumah almarhum.
BACA JUGA:Xiaomi Mix Fold 4 Akan Dirilis Global, Siap Tantang Galaxy Z Fold 6
“Pada pukul WIB sekitar pukul 10.00 WIB, ada saksi yang keluar rumah dan melihat sepeda motor custom milik korban terparkir di teras rumah,” imbuh Kapolsek.
Saat itu, menurut saksi, pintunya terbuka sedikit atau sebagian. Sekembalinya ke rumah kontrakan sekitar pukul 12.00 WIB, ia melihat sepeda motor almarhum masih berada di teras depan.
Sementara itu, pintu rumah almarhum masih terbuka sebagian seperti semula. “Pada pukul 15.00 WIB, saat saksi pulang dari rumah, saksi melihat sepeda motor almarhum masih berdiri di teras. Pintu depan masih terbuka sedikit atau sebagian,” jelas Kapolsek. Saksi mata DS menjelaskan, meski berada di rumah sebelah almarhum, dia tidak pernah berbicara. Menurut saksi, almarhum tinggal sendirian di kontrakan sebelahnya.
Saksi Eko Mareta, Ketua RT 03, mengatakan sekitar pukul 20.00 ia mendengar kakak WIB Ruli Andriansyah menangis saat menelpon keluarganya.
BACA JUGA:5 Makanan yang Bisa Memicu Hipertensi
Saksi bertanya kepada kakak korban ada apa, kakak korban menjawab adiknya meninggal dunia gantung diri di kontrakan.
Saksi kemudian langsung mendatangi pemilik rumah Basarudin dan menyarankan agar segera melihat kejadian tersebut.
Menurut saksi Eko, korban adalah orang yang pendiam dan tertutup. Apalagi hingga saat ini tidak ada musuh di apartemen korban.
Rutinitas korban sehari-hari adalah berangkat kerja pada pagi hari dan pulang ke rumah tidak pernah keluar lagi.
Sumber: