Jarang Diketahui, Ternyata Ini Makna Lagu Marry On A Cross

Jarang Diketahui, Ternyata Ini Makna Lagu Marry On A Cross

Makna lagu Ghost - Marry on a cross--insert live

SILAMPARITV.CO.IDLagu "Marry on a Cross" dari Ghost adalah salah satu lagu yang memiliki lirik yang ambigu dan sering kali diinterpretasikan secara berbeda oleh pendengarnya. 

Band asal Swedia ini dikenal dengan gaya mereka yang provokatif dan sering kali menggunakan simbolisme religius yang menarik untuk dieksplorasi.

"Marry on a Cross" secara sekilas bisa terdengar seperti lagu cinta biasa, namun jika kita mendalami liriknya, ada banyak lapisan makna yang bisa ditafsirkan. Judulnya sendiri adalah permainan kata yang menarik. 


Ghost, pembawa lagu Marry on a cross--sonora.id

BACA JUGA:4 Ciri-Ciri Wanita yang Disukai oleh Pria, Apakah Berpakaian Sederhana Termasuk?

BACA JUGA:Kenali Ciri-Ciri Orang Psikopat, Jangan Sampai Tidak Tahu!

"Marry" bisa berarti menikahi seseorang, sementara "Cross" secara langsung mengacu pada salib, yang dalam konteks ini bisa memiliki konotasi religius. 

Beberapa penggemar menafsirkan judul ini sebagai sindiran terhadap gagasan mengorbankan diri untuk cinta atau pengabdian total, mengingat salib adalah simbol pengorbanan dalam agama Kristen.

Dalam liriknya, ada baris-baris yang bisa ditafsirkan sebagai kisah cinta yang penuh dengan pengorbanan dan penderitaan, tetapi juga bisa diinterpretasikan sebagai kritik terhadap dogma agama atau harapan sosial tertentu. 

BACA JUGA:Kenali Teman Tulus dengan Tidak, Ini Ciri-Cirinya!

BACA JUGA:5 Cara Hidup Sederhana Tanpa Banyak Pengeluaran Bulanan, Hemat Guys!

Ghost sering kali menggunakan lirik yang menggambarkan cinta dengan nuansa kegelapan dan kesedihan, dan "Marry on a Cross" tidak terkecuali.

Liriknya mengandung unsur-unsur yang bisa merujuk pada hubungan yang terjebak dalam konformitas atau bahkan penghancuran diri demi sesuatu yang lebih besar atau lebih mulia, seperti keyakinan atau kepercayaan tertentu.

Selain itu, ada juga yang menafsirkan lagu ini sebagai refleksi dari dinamika hubungan yang tidak sehat, di mana satu pihak memberikan segalanya—bahkan hingga "mati di salib" demi orang yang dicintainya, yang pada akhirnya bisa dilihat sebagai tindakan yang sia-sia atau penuh penderitaan.

Sumber: