Winter, Pemain Pro Vitality yang Memotivasi Perempuan untuk Berani Berkarir di Dunia Esports

Winter, Pemain  Pro Vitality yang Memotivasi Perempuan untuk Berani Berkarir di Dunia Esports

Winter--freepik

SILAMPARITV.CO.ID - Winter, salah satu pemain profesional wanita dalam game Honor of Kings dari tim Vitality, tidak hanya diakui atas prestasinya yang gemilang di dunia esports, tetapi juga sebagai sosok yang mampu menginspirasi banyak perempuan. 

Ia memberikan dorongan kepada perempuan untuk berani mengambil langkah maju di bidang yang masih banyak didominasi oleh laki-laki. 

Kesuksesan Winter menjadi bukti bahwa perempuan dapat bersinar di esports, asalkan memiliki dedikasi dan tekad kuat.

Sebagai seorang wanita yang telah mencapai puncak dalam dunia yang kerap dianggap sebagai "wilayah laki-laki," Winter memahami tantangan yang dihadapi oleh perempuan yang bercita-cita menjadi pemain profesional.

 Mulai dari stereotip gender hingga kurangnya dukungan, tantangan tersebut kerap menjadi penghalang. 

Namun, melalui kerja keras dan pengalamannya, Winter membuktikan bahwa perbedaan gender tidak boleh menjadi hambatan dalam mengejar mimpi.

Winter meyakini bahwa keberhasilan seorang pemain ditentukan oleh kemampuan dan komitmen mereka, bukan oleh jenis kelamin. 

Inilah pesan penting yang terus ia sampaikan kepada komunitas perempuan di dunia esports

BACA JUGA:3 Rekomendasi Game Anime PlayStation 1, Banyak Anime Klasik

BACA JUGA:Ada Diskon Game PS4 dan PS5 hingga 90 Persen, Berikut Rekomendasinya

Ia selalu mengingatkan agar perempuan percaya diri dan tidak menyerah, serta tidak membiarkan stigma atau pandangan masyarakat yang kerap meremehkan potensi mereka menjadi halangan dalam mencapai tujuan.

Dalam sebuah wawancara terbaru, Winter menyampaikan pesan yang kuat kepada semua perempuan yang bermimpi untuk meniti karier di esports. "Jangan pernah takut untuk menjadi dirimu yang sesungguhnya," tegasnya. 

Menurut Winter, kunci kesuksesan adalah tetap autentik, jujur pada diri sendiri, dan tidak membiarkan opini orang lain membatasi potensi yang dimiliki. 

Sumber: