Kodam II Sriwijaya Tegas Tindaklanjuti Orderan Fiktif yang Resahkan UMKM Kuliner Palembang
Kodam II Sriwijaya Tegas Tindaklanjuti Orderan Fiktif yang Resahkan UMKM Kuliner Palembang--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Maraknya kasus orderan fiktif yang mencatut nama Kodam II Sriwijaya untuk memesan makanan dan kue dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Palembang menuai perhatian publik. Kasus ini mencuat setelah beberapa pengusaha UMKM mengeluh menjadi korban penipuan yang menggunakan nama pejabat Kodam II Sriwijaya sebagai dalih pemesanan.
Modus penipuan ini kerap menggunakan surat pesanan palsu yang mengatasnamakan Kodam II Sriwijaya, dengan alasan untuk kegiatan resmi atau makan gratis. Namun, setelah makanan diproduksi, pihak pemesan tidak dapat dihubungi, sehingga menimbulkan kerugian bagi UMKM yang telah mengeluarkan biaya produksi.
Pengakuan Korban Penipuan
Beberapa pengusaha kuliner di Palembang, seperti Bunda Rayya dan Mama Dian Cake, mengaku menjadi korban orderan fiktif ini. Bunda Rayya menceritakan pengalaman pahitnya saat menerima pesanan 450 boks makanan dengan harga Rp 25 ribu per boks.
BACA JUGA:Gaji dan Tunjangan PPPK: Hak yang Harus Terjamin untuk Kesejahteraan Pegawai
BACA JUGA:Pelaku UMKM di Palembang Resah Akibat Maraknya Order Fiktif Mengatasnamakan Kodam II Sriwijaya
"Kami sudah buat pesanannya, tapi ternyata itu penipuan. Jelas ini sangat merugikan usaha kecil seperti kami," ungkap Bunda Rayya.
Hal serupa dialami Mama Dian Cake, yang menerima pesanan 600 boks makanan yang dibagi dalam tiga hari. Ia akhirnya mencurigai pesanan tersebut setelah pemesan tidak mau memberikan uang muka (DP) dan nomor teleponnya terdeteksi sebagai penipu melalui aplikasi Get Contact.
Kodam II Sriwijaya Angkat Bicara
Merespons keresahan ini, Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Paiman memberikan pernyataan tegas bahwa pesanan tersebut bukan berasal dari Kodam II Sriwijaya atau jajarannya.
"Kodam II Sriwijaya dan satuan jajarannya tidak pernah melakukan orderan fiktif kepada UMKM seperti pesan kue, makanan, dan sebagainya. Adanya surat yang mengatasnamakan pejabat Kodam II Sriwijaya itu dipastikan palsu atau hoax," ujar Kolonel Inf Paiman, Minggu (26/1/2025).
BACA JUGA:5 Gaya Hidup Sehat yang Wajib Dicoba di Tahun 2025
Ia menjelaskan, surat palsu tersebut mencantumkan nama Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, lengkap dengan NRP (Nomor Registrasi Personel) pada bagian tanda tangan. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa surat tersebut palsu.
"Di instansi TNI, jika sudah berpangkat Mayor Jenderal, tanda tangan tidak lagi mencantumkan NRP. Selain itu, cap yang digunakan juga tidak sesuai. Jadi, jelas surat itu ngawur," tegasnya.
Langkah Penelusuran dan Imbauan Kodam II Sriwijaya
Kodam II Sriwijaya saat ini sedang menelusuri pihak yang bertanggung jawab atas pembuatan surat orderan palsu tersebut. Pihak Kodam juga berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk memastikan pelaku segera ditindak.
"Lagi kami telusuri siapa pembuat surat palsu itu," lanjut Paiman.
BACA JUGA:Apakah Puasa pada Tanggal 27 Rajab di Hari Isra Mikraj Diperbolehkan? Ini Hukum dan Niat Lengkapnya
Kapendam juga mengimbau masyarakat, terutama pelaku UMKM, untuk waspada terhadap modus penipuan ini. Ia mengingatkan agar setiap pesanan yang mengatasnamakan Kodam II Sriwijaya diperiksa dengan saksama, baik melalui klarifikasi langsung ke instansi terkait maupun pengecekan kredibilitas pemesan.
"Apabila menemukan indikasi penipuan, segera laporkan hal tersebut ke aparat berwenang, baik TNI maupun Polri," imbau Paiman.
Perlunya Perlindungan untuk UMKM
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap pelaku UMKM yang kerap menjadi sasaran penipuan. UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi membutuhkan dukungan dan pengamanan agar dapat terus berkembang tanpa gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Kapan informasi daya tampung program studi di semua PTN untuk SNBP 2025 akan diumumkan?
BACA JUGA:Universitas Terbuka Umumkan Daya Tampung dan Beasiswa SNBP 2025, Peluang Besar bagi Calon Mahasiswa
Sumber: