Program P5 SD Negeri 12 Lubuklinggau: Menanamkan Gaya hidup Berkelanjutan Melalui Pembelajaran Interaktif

Program P5 SD Negeri 12 Lubuklinggau: Menanamkan Gaya hidup Berkelanjutan Melalui Pembelajaran Interaktif

Program P5 SD Negeri 12 Lubuklinggau: Menanamkan Gaya hidup Berkelanjutan Melalui Pembelajaran Interaktif--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia, termasuk di SD Negeri 12 Lubuklinggau. Sekolah yang berlokasi di Jalan Garuda, Gang Merak, Kelurahan Bandung Ujung ini aktif mengimplementasikan P5 dengan mengangkat tema "Gaya Hidup Berkelanjutan", yang bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan dan pola hidup ramah lingkungan kepada para siswa.

Kepala SD Negeri 12 Lubuklinggau, Masringah, S.Pd., melalui salah satu guru kelas 5, Linda Asmara, S.Pd., menjelaskan bahwa dalam penerapan program P5 ini, pihak sekolah telah mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan daur ulang untuk menciptakan media pembelajaran interaktif bagi siswa.

BACA JUGA:Gladi Bersih Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Berjalan Lancar Meski Diguyur Hujan

BACA JUGA:Mini Bus Iring-iringan Pengantin Terbalik di Lubuklinggau, Penumpang Histeris Minta Tolong

Linda mengungkapkan bahwa hasil karya siswa dalam program ini tidak hanya menjadi bentuk nyata dari penerapan konsep gaya hidup berkelanjutan, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran, terutama dalam mata pelajaran Matematika.

Metode Pembelajaran Kreatif dengan Media Daur Ulang

Sebagai bagian dari implementasi P5, siswa-siswa kelas 5 SD Negeri 12 Lubuklinggau diberikan tugas untuk mengumpulkan berbagai barang bekas seperti botol plastik dan kardus. Barang-barang tersebut kemudian didaur ulang menjadi alat permainan edukatif berbentuk seperti pin bowling, di mana setiap pin berisi soal-soal Matematika yang harus diselesaikan oleh siswa.

“Anak-anak sangat antusias dalam membuat media pembelajaran ini. Proses pembuatannya sendiri tidak bisa dilakukan dalam satu hari karena kami harus mengumpulkan bahan terlebih dahulu. Biasanya, pengumpulan bahan dilakukan saat jam istirahat, kemudian dirakit menjadi alat peraga yang bisa digunakan dalam pembelajaran,” jelas Linda.

Menurutnya, metode ini tidak hanya melatih kreativitas siswa dalam memanfaatkan barang bekas, tetapi juga membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan interaktif. Dengan adanya pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami konsep Matematika secara teori, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam permainan yang melatih pemecahan masalah dan kerja sama tim.

BACA JUGA:Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuklinggau Terpilih 2025-2030 Ikuti Pengarahan di Monas, Bersiap Jelang Pelant

BACA JUGA:PLN Tebar Promo EV Deals Selama IIMS 2025, Beli Kendaraan Listrik Dapat E-Voucher Hingga Rp2 Juta

Menanamkan Kesadaran Lingkungan Sejak Dini

Lebih lanjut, Linda menekankan bahwa melalui program ini, siswa diajarkan untuk lebih peduli terhadap lingkungan sejak dini. Dengan mengolah sampah menjadi benda yang bermanfaat, diharapkan mereka dapat memahami pentingnya reduce, reuse, recycle (3R) dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin anak-anak memiliki kesadaran bahwa barang bekas tidak selalu menjadi sampah, tetapi bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Dengan cara ini, mereka juga belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan serta memahami konsep keberlanjutan,” tambahnya.

Antusiasme Siswa dan Dukungan Sekolah

Program P5 dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan ini mendapatkan respons positif dari para siswa dan orang tua. Banyak siswa yang merasa senang karena bisa belajar dengan cara yang berbeda dan lebih menyenangkan. Selain itu, dukungan dari kepala sekolah dan seluruh tenaga pendidik di SD Negeri 12 Lubuklinggau juga sangat besar, sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar.

Pihak sekolah berharap bahwa program ini dapat terus dikembangkan di tahun-tahun berikutnya dengan inovasi-inovasi baru yang semakin menarik dan bermanfaat bagi siswa.

Dengan adanya penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini, SD Negeri 12 Lubuklinggau telah membuktikan bahwa pembelajaran tidak harus selalu dilakukan dengan metode konvensional. Melalui kreativitas dan inovasi, siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan sekaligus mendapatkan nilai-nilai penting tentang kepedulian lingkungan.

BACA JUGA:Soal dan Kunci Jawaban PKN Kelas 12 Uji Kompetensi Bab 7 Halaman 211 Kurikulum Merdeka

BACA JUGA:Kabar Gembira! Tunjangan Kinerja Dosen PTS 2025 Segera Cair, LLDIKTI: Anggaran Sudah Tersedia

Sumber: