Sertifikat Tanah Kini Bisa Berubah Jadi Elektronik, Begini Cara dan Biayanya

Sertifikat Tanah Kini Bisa Berubah Jadi Elektronik, Begini Cara dan Biayanya--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Masyarakat yang masih memiliki sertifikat tanah berbentuk kertas (analog) kini dapat menggantinya menjadi sertifikat elektronik. Inovasi ini merupakan bagian dari digitalisasi layanan pertanahan yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan dalam pengelolaan hak atas tanah.
Sertifikat elektronik adalah dokumen resmi yang diterbitkan dalam bentuk file PDF dan tersimpan dalam brankas elektronik pemegang hak. Pemilik sertifikat dapat mengaksesnya melalui aplikasi Sentuh Tanahku yang dikembangkan oleh Kementerian ATR/BPN. Meski berbentuk digital, pemegang hak tetap bisa mendapatkan salinan resmi sertifikat elektronik yang dicetak pada secure paper (kertas dengan spesifikasi khusus) oleh Kantor Pertanahan.
BACA JUGA:Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2025 Palembang Selama Sebulan Penuh
BACA JUGA:Pendakian Gunung Dempo Ditutup Mulai 27 Februari hingga Lebaran 2025, Jalur Akan Diremajakan
Cara Mengubah Sertifikat Tanah Menjadi Elektronik
Berdasarkan unggahan akun Instagram resmi Kementerian ATR/BPN pada Jumat (21/2/2025), masyarakat yang ingin mengganti sertifikat tanah ke bentuk elektronik dapat mengajukan permohonan ke loket pelayanan Kantor Pertanahan dengan membawa dokumen berikut:
-
Sertifikat tanah analog (lama) asli.
-
Formulir permohonan yang telah diisi dan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya di atas materai yang cukup.
-
Surat kuasa, apabila pengurusan dikuasakan kepada pihak lain.
-
Fotokopi identitas pemohon (KTP dan Kartu Keluarga), serta surat kuasa jika dikuasakan. Fotokopi ini harus dicocokkan dengan dokumen aslinya oleh petugas loket.
-
Fotokopi akta pendirian dan pengesahan badan hukum, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket, bagi pemohon yang berbentuk badan hukum.
BACA JUGA:Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 7 SMP Halaman 125 Kurikulum Merdeka Semester 2
BACA JUGA:Pengamat Sebut Ajakan Tarik Dana dari Bank Himbara Menyesatkan Masyarakat
Setelah dokumen diserahkan, sertifikat analog lama akan diserahkan kepada Kantor Pertanahan untuk ditukarkan dengan sertifikat elektronik. Langkah ini dilakukan guna menghindari adanya sertifikat ganda dan memastikan kepemilikan tanah tercatat dengan aman dalam sistem digital nasional.
Proses Verifikasi dan Biaya Penggantian Sertifikat
Setelah permohonan diajukan, petugas loket akan melakukan verifikasi dokumen sebelum sertifikat elektronik diterbitkan. Jika semua persyaratan sudah lengkap dan sesuai, sertifikat elektronik akan diterbitkan dan tersimpan dalam sistem elektronik Kementerian ATR/BPN.
Untuk biaya penggantian sertifikat tanah analog ke elektronik, pemerintah mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian ATR/BPN. Berdasarkan aturan tersebut, biaya layanan penggantian blanko sertifikat karena hilang, rusak, atau penggantian model lama ke model baru adalah Rp 50.000 per bidang atau per sertifikat.
BACA JUGA:nubia V70 Design Resmi Meluncur di Indonesia, HP Stylish Harga Rp 1 Jutaan dengan Layar 120 Hz
BACA JUGA:Obat Herbal Batuk: Solusi Alami Redakan Batuk Secara Aman dan Efektif
Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik
Penerapan sertifikat tanah elektronik membawa sejumlah manfaat bagi masyarakat, antara lain:
-
Keamanan Lebih Tinggi: Sertifikat digital tersimpan dalam sistem elektronik yang terintegrasi, sehingga lebih sulit dipalsukan atau disalahgunakan.
-
Mengurangi Risiko Kehilangan atau Kerusakan: Sertifikat fisik rentan terhadap kehilangan, pencurian, atau kerusakan akibat bencana alam. Dengan format digital, data akan selalu aman dalam sistem.
-
Akses Mudah dan Praktis: Pemegang hak dapat mengakses sertifikat tanah mereka kapan saja melalui aplikasi Sentuh Tanahku tanpa perlu membawa dokumen fisik.
-
Memudahkan Proses Jual Beli dan Administrasi: Digitalisasi sertifikat tanah akan mempermudah transaksi properti serta pengurusan dokumen di instansi terkait.
Program penggantian sertifikat tanah analog ke elektronik merupakan langkah maju dalam transformasi digital di bidang pertanahan. Dengan sistem ini, masyarakat bisa menikmati layanan yang lebih aman, efisien, dan transparan.
Bagi yang ingin melakukan perubahan ke sertifikat elektronik, segera ajukan permohonan di Kantor Pertanahan terdekat dengan membawa dokumen yang diperlukan. Dengan biaya terjangkau sebesar Rp 50.000, kini kepemilikan tanah bisa lebih aman dalam format digital.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pengepul Togel di Musi Rawas, Terungkap Omset Harian Capai Rp300 Ribu
BACA JUGA:PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari!
Sumber: