Viral Rendang 200 Kg Raib dalam 15 Menit, Benarkah Hanya Gimmick Konten?

Viral Rendang 200 Kg Raib dalam 15 Menit, Benarkah Hanya Gimmick Konten?--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Warga Palembang baru-baru ini dihebohkan dengan kejadian tak biasa yang terjadi di Benteng Kuto Besak (BKB). Sebanyak 200 kg rendang mentah dikabarkan ludes dalam waktu hanya 15 menit dalam sebuah acara yang diadakan oleh influencer ternama, Willy Salim. Kejadian ini viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat, terutama warga Palembang yang merasa malu dan tersinggung dengan narasi bahwa mereka berebut makanan mentah.
Kejadian ini bermula dari unggahan sang kreator yang menunjukkan proses memasak rendang dalam jumlah besar di area publik. Namun, setelah ditinggal sebentar, rendang tersebut diklaim habis dalam waktu singkat. Sontak, video ini menjadi perbincangan luas di media sosial dan menimbulkan spekulasi serta kontroversi.
BACA JUGA:Silampari TV Buka Lowongan Kerja! Kesempatan Berkarier sebagai Reporter dan Editor
BACA JUGA:Penting! Inilah Aturan Tidak Tertulis di Jalan Tol yang Wajib Diketahui Pengemudi
Pengacara Siap Tempuh Jalur Hukum Jika Tak Ada Klarifikasi
Menanggapi kejadian ini, seorang pengacara dari Kantor Hukum Junjati Patra, SH, MH, menyatakan bahwa pihaknya siap mengambil langkah hukum jika tidak ada klarifikasi dari sang kreator mengenai kejadian ini. Dalam wawancara yang dilakukan pada Sabtu (22/3), Junjati yang juga dikenal sebagai jurnalis senior Palembang mengungkapkan bahwa peristiwa ini sangat meresahkan dan berpotensi mencoreng nama baik masyarakat Palembang.
Menurut Junjati, banyak kejanggalan dalam klaim yang menyebutkan bahwa 200 kg rendang mentah bisa habis dalam waktu 15 menit. Ia mempertanyakan bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi dalam waktu sesingkat itu, terlebih jika sang kreator mengaku hanya pergi ke toilet sebentar atau beristirahat di mobil.
"Astaga! Jika dilogika kan, jalan dari tempat masak rendang ke toilet dan kembali lagi saja memakan waktu lebih dari lima menit. Ditambah waktu di dalam toilet, mungkin 10-15 menit. Lalu disebutkan juga bahwa dia sempat istirahat di mobil. Mana yang mau dipercaya, ke toilet atau istirahat di mobil? Masak hanya dalam hitungan menit rendang bisa ludes?" ujar Junjati dengan nada heran.
Dugaan Unsur Settingan dan Sensasionalisme
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp 100.000, Kesempatan Menarik Bagi Pengguna Dompet Digital
BACA JUGA:Layanan Penukaran Uang Baru Dibuka Kembali 22 Maret 2025, Simak Jadwal untuk Luar Pulau Jawa
Lebih lanjut, Junjati juga menyoroti bagaimana kegiatan di ruang publik seperti BKB seharusnya diatur dengan lebih baik. Jika benar terjadi perebutan dalam waktu singkat, ia menilai kemungkinan ada unsur kesengajaan atau settingan dalam kejadian ini.
"Patut diduga ada unsur kesengajaan atau settingan agar rendang tersebut terlihat seperti rebutan. Kalau benar dalam 15 menit habis, itu pasti ada yang tersiram atau jatuh. Kalau ludes dalam semenit, malah horor rasanya," tambahnya.
Sebagai seorang pengacara, Junjati dengan tegas meminta agar kreator konten tersebut segera memberikan klarifikasi terkait kejadian sebenarnya. Menurutnya, jika tidak segera dijelaskan, hal ini bisa menjadi bumerang bagi sang kreator sendiri dan mencoreng reputasinya.
"Jangan sampai ini jadi blunder yang merugikan dirinya sendiri. Selain warga Palembang ikut tercoreng, citra kreator juga bisa rusak. Lagi pula, siapa yang mau makan rendang mentah? Goreng ikan seluang saja butuh lebih dari lima menit," tegasnya.
Wali Kota Diminta Turun Tangan
BACA JUGA:Bank Indonesia Sarankan Beri THR Non Tunai Jika Kesulitan Menukar Uang Baru, Lebih Mudah dan Praktis
Junjati juga menyoroti kemungkinan reaksi dari pihak berwenang, khususnya Wali Kota Palembang yang dinilai tidak akan nyaman jika warganya menjadi bahan ejekan akibat kejadian ini.
"Pak Wali Kota pasti tidak nyaman kalau warganya jadi bahan bully-an. Kami hanya ingin ada kejelasan dan tanggung jawab dari kreator konten ini," pungkasnya.
Dengan viralnya kejadian ini, publik kini menunggu langkah yang akan diambil oleh kreator konten tersebut. Apakah akan ada klarifikasi resmi atau justru kasus ini berlanjut ke ranah hukum? Warga Palembang berharap agar nama baik kota mereka tidak tercoreng hanya karena insiden ini.
BACA JUGA:Rekomendasi HP Murah Terbaru 2025: Pilihan Terbaik Harga Rp 1-3 Jutaan Menjelang Lebaran
BACA JUGA:Diskon 20 Persen! Ini Rincian Tarif Tol Palembang-Lampung Saat Mudik dan Balik Lebaran
Sumber: