Bagaimana Cepat Move On dari Mantan Pacar? Berikut 6 Tipsnya!

Bagaimana Cepat Move On dari Mantan Pacar? Berikut 6 Tipsnya!

tips agar cepat move on--freepik

SILAMPARITV.CO.IDSebagian dari kita sebagai anak remaja yang memerlukan cinta, terkadang hubungan yang rumit akan membuat hubungan kita hancur, dan pastinya kita akan membutuhkan proses move on dari mantan pacar.

Biasanya banyak orang-orang yang mempunyai gangguan ketika ingin move on, seperti rindu akan komunikasi bersamanya, momen-momen indah saat bersama dan masih banyak lagi.

1. Dilarang Stalking Mantan

Sangat sulit untuk Berhenti mengetahui tentang si mantan, bukan? Apakah Anda perlu berhenti menguntit mantan Anda di media sosial? Tapi beginilah cara melupakan mantan. 

BACA JUGA:Apa Saja Gerakan yang Dapat Membatalkan Salat? Simak di Sini, Muslim Wajib Tahu!

Para ahli bahkan menjelaskan bahwa mencantumkan nama mantan di riwayat pencarian atau kolom pencarian akan membuat Anda semakin sulit move on.

2. Move On Total

Menurut ahli biologi Helen Fisher, pakar Helen Fisher mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Business Insider bahwa melupakan mantan tidak ada bedanya dengan mengatasi kecanduan tertentu. Cara terbaik untuk menghilangkan kecanduan adalah dengan berhenti atau berhenti sama sekali.

3. Refleksi dan Intropeksi-Bukan Larut Dalam Kesedihan

BACA JUGA:Apakah Benar Ceker Ayam Mengandung Tinggi Kolesterol? Berikut Ini Kata Ahli

Ketika Anda baru saja putus, semua kenangan pasti terlintas di benak Anda. Anda mungkin berpikir ingin memutar waktu, mencoba cara lain, dan berpikir "bagaimana jika". 

Tapi ingat, itu tidak akan membantu sama sekali, karena cara melupakan mantan bukanlah penyesalan, melainkan refleksi dan introspeksi.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Social Psychological and Personality Science mengungkap bahwa melupakan mantan akan lebih efektif bila ingatan tersebut dicerna dengan bijak dan tidak melibatkan emosi negatif. 

Ingatlah bahwa Anda tidak dapat mengontrol aliran ingatan secara permanen, setidaknya cobalah menghadapinya dengan bijak: apakah ini hanya pengamatan sesaat? Bukankah itu fakta atau opini? Hanya dengan begitu, akan lebih mudah untuk melanjutkan.

Sumber: