Zaman Dahulu, Alat Musik Bansi Konon Katanya Bisa Memikat Wanita

Zaman Dahulu, Alat Musik Bansi Konon Katanya Bisa Memikat Wanita

Zaman Dahulu, Alat Musik Bansi Konon Katanya Bisa Memikat Wanita--

BACA JUGA:Mengenal 8 Rumah Adat yang Ada di Sumatera Selatan

Salah satu daerah yang dikenal sebagai daerah asal mula Bansi ini yaitu Kabupaten Tanah Datar atau yang sering disebut sebagai Luhak nan Tuo. 

Hampir setiap daerah di Tanah Datar memiliki alat musik tiup bansi. Sebutlah misalnya di daerah Saruaso, Andaleh, Lintau, Batipuah, Sungayang, Pariangan dan lainnya.

Selain seni dan budaya yang tetap terjaga hingga saat ini, kesenianpun juga tumbuh dan berkembang dengan baiknya.

Klasifikasi alat musik bansi ini seperti yang dikatakan oleh Curt Sachs dan Eric Van Hombostel, 

BACA JUGA:Keanggunan dan Makna Mendalam dari Pakaian Adat dan Songket Palembang

tergolong ke dalam jenis alat musik aerofon, penghasil udaranya adalah badannya sendiri (winds instrument proper) (Budaya, 2012). 

Di samping itu, Arga Budaya juga menyebutkan bahwa alat musik bansi terbuat dari bambu, baik bambu batuang, poriang, soriak dan tolang. 

Secara fisik Bansi berbentuk seperti instrumen musik tiup recorder yang secara memiliki 6 (enam) lubang, 7 (tujuh) lubang, hingga 8 (delapan) lubang. 

Ukuran Bansi diperkirakan sekitar 33,5 cm hingga 36 cm dan ukuran garis tengah sekitar 2,5 cm hingga 3 cm (Budaya, 2012).

BACA JUGA:Mengenal Keindahan dan Sejarah Filosofis dalam Kesenian Tari Jaipong

Alat musik Bansi dimainkan dengan cara ditiup, jika ditiup dengan tekanan yang kuat maka akan menghasilkan nada oktaf yang tinggi,

dan jika ditiup dengan tekanan yang rendah, maka akan menghasilkan nada oktaf yang rendah.

Lubang-lubang yang terdapat pada Bansi berfungsi sebagai nada dasar dan lubang pemecah udara yang diatur dengan jari-jari tangan. 

Semua lubang nada Bansi jika ditutup akan menghasilkan nada B yang menjadi nada dasarnya, kemudian jika jari pertama dibuka akan menghasilkan nada C#, 

Sumber: