Mengurai Langkah Mahfud MD Menuju Mundur dari Kabinet: Kondisi yang Tak Seimbang

Mengurai Langkah Mahfud MD Menuju Mundur dari Kabinet: Kondisi yang Tak Seimbang

Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, mengaku menunggu momentum yang tepat untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam--Akun YouTube @Mahfud MD Official

SILAMPARITV.CO.IDCalon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, telah mengeluarkan peringatan sebelum mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam di Kabinet Presiden Joko Widodo. 

Dalam pernyataannya, Mahfud menyampaikan kritik terhadap sejumlah menteri Jokowi yang turut ambil bagian sebagai tim sukses (Timses) pasangan capres-cawapres di Pemilihan Presiden 2024. 

Menurutnya, kehadiran para menteri dalam tim sukses malah mengakibatkan ketidakseimbangan dalam kontestasi Pilpres 2024.

Sebagai respons, Mahfud berkomitmen untuk menyampaikan pengunduran diri secara tertib dari posisinya sebagai Menko Polhukam

BACA JUGA:Pahami Tugas KPPS 1-7 dalam Pemilu 2024, Yuk Pelajari!

"Saya berencana untuk mengundurkan diri sudah lama sebenarnya, sudah dari mulai debat pertama," ujar Mahfud, dikutip dari news.detik.com, Kamis (25/1/2024).

Ia menyoroti ketidakseimbangan dalam situasi, di mana pihak lain memanfaatkan jabatan mereka untuk kepentingan politik. Mahfud berjanji untuk mengambil langkah mundur saat momentum yang tepat tiba.

Meskipun Mahfud masih menjalankan tugas negara yang harus dijaganya, ia menyatakan keinginannya untuk menjaga stabilitas dalam proses transisi.

Ia menghormati Presiden Jokowi yang telah mengangkatnya dengan tulus dan berdasarkan ketulusan itu, Mahfud bersama dengan Ganjar akan melanjutkan tugasnya.

BACA JUGA:Yuk Cek Cara Penerima Bansos 2024, Melalui HP Pribadimu!

Mahfud juga menjelaskan alasan ketidak-umuman pengunduran dirinya dari jabatan Menko Polhukam saat ini.

Menurutnya, berdasarkan peraturan yang berlaku, menteri hingga wali kota tidak diwajibkan untuk mundur ketika terlibat dalam Pemilu 2024.

Selain itu, Mahfud ingin menjadi contoh bagi pejabat lain dengan menunjukkan bahwa ia tidak pernah memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye, meskipun merangkap jabatan. 

Ia menekankan bahwa tindakannya selama tiga bulan terakhir membuktikan ketidakpenggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Sumber: