Sirompak, Sebuah Ritual Menyanyikan Syair dan Mantra untuk Memikat Wanita dengan Bantuan Alam Gaib

Sirompak, Sebuah Ritual Menyanyikan Syair dan Mantra untuk Memikat Wanita dengan Bantuan Alam Gaib

Sirompak, Sebuah Ritual Menyanyikan Syair dan Mantra untuk Memikat Wanita dengan Bantuan Alam Gaib--Aan Afriandi

SILAMPARITV.CO.ID - Pada zaman dulu, unsur magis dan mistik di Minangkabau memang selalu ada termasuk dalam hal percintaan. Siapa sangka cinta juga bisa dilakukan dengan jalan yang tidak baik.

Kadang-kadang Cinta membuat seseorang hilang logika. Ketika seseorang jatuh cinta, segala cara akan ditempuh asal kekasih hati bisa dimiliki.

Bahkan, ada yang meminta bantuan dari alam gaib. Tak heran jika dukun masih laris di Indonesia.

Sudah tentu, setiap daerah punya cara-cara untuk menaklukkan hati seseorang. sesuai pepatah, Lain lubuak lain ikannyo, lain daerah lain caronyo (lain lubuk lain ikannya, lain daerah lain juga caranya).

BACA JUGA:Kenali Budaya yang Hampir Punah, Inilah Tradisi Ngobeng di Palembang

Sekilas tentang Sirompak:

Sirompak adalah sebuah ritual menyanyikan syair dan mantra. Paket penakluk hati yang dilengkapi satu set alat musik dan panggung yang tidak biasa itu bukanlah sembarang nyanyian.

Ia bisa membangunkan dengan paksa siapa yang dituju, termasuk memerintahkan para korban memanjat dinding layaknya laba-laba.

"Sirompak ini biasanya dimainkan dengan satu alat musik tiup yang juga sarat dengan unsur mistisnya. Namanya Sampelong.

BACA JUGA:Melibatkan Jiwa dan Gerak: Keindahan dan Sejarah Tari Kecak di Bali

Alat musik tiup ini dibuat saat ada orang yang mati berdarah di kampung dukun tersebut dan dilubangi kala si mayat memasuki liang lahat," ujar Albert Rahman Putra, peneliti dan penggiat kesenian yang bermukim di Solok, Sumbar, dikutip dari Liputan6.com.

Sampelong, alat musik tiup hampir serupa dengan saluang khas Minang tapi sedikit lebih panjang. Bunyinya mirip gema terompet perang di tengah rimba.

Sementara tempat atau panggung memainkan sirompak ini biasanya berada di tanjung, bukit dan daerah ketinggian yang sepi. Tentunya dinyanyikan pada tengah malam atau dini hari menjelang Subuh.

Kalau ada yang kena sirompak ini biasanya akan seperti orang gila, meronta-ronta dan berlarian sekeliling kampung. Ia hanya bisa sembuh jika bertemu dengan orang yang basirompak (orang yang melakukan ritual Sirompak).

BACA JUGA:5 Pakaian Adat Dayak Beserta Arti Warna dan Macam-Macam Hiasannya

Meski sampelong dibuat dengan mantra dan sesuatu yang berbau kematian, tidak semua lirik syair atau mantra Sirompak menakutkan asalkan dibaca dengan nada datar.

Namun jika beberapa mantra terakhirnya dibaca dengan nada basirompak dan di tempat sepi tentulah hawanya akan berbeda.

Basirompak:

Basirompak pada awalnya merupakan upacara ritual magis yang dilakukan oleh seorang pawang sirompak yang bertujuan membalas hati seorang pria yang sudah dihina seorang wanita.

BACA JUGA:Kesenian LUKAH GILO Memiliki Keunikan dan Kesakralan yang Memadukan antara Seni dan Mistis

Kata Sirompak berasal dari kata marompak, yang terdiri dari kata si dan rompak. Si menunjukkan pelaku atau pemain, sedangkan rompak menunjukkan asal kata dari marompak, yang berarti membuka.

Jadi, Sirompak adalah orang yang membuka hati seseorang agar bisa dikuasai, dengan perantara gerak yang diiringi dendang dan saluang.

Gerak-gerak ini yang menjadi suatu bentuk tari, yang dinamakan dengan tari Sirompak.

Dahulu tari Sirompak digunakan untuk kepentingan ritual, namun sekarang hanya sebagai hiburan masyarakat. Bentuk penyajian tari Sirompak tidak berubah namun faktor magis dihilangkan.

BACA JUGA:Ini dia Beragam Upacara Adat yang Berada di Indonesia, Apakah Kalian Sudah Tahu? Cek di Sini!

Tari Sirompak memiliki tema tari literal karena tari ini menceritakan bagaimana proses upacara basirompak meminta bantuan ke yang gaib, ketika masih menjadi ritual guna-guna.

Saluang Sirompak dan dendang sangat berperan penting dalam tari Sirompak, bukan sebagai

Pengiring tarian saja tetapi juga sebagai penentu gerakan yang akan ditarikan oleh penari.*

Sumber: