Tarian Khas Palembang, Mengenal Tari Tanggai dan Makna dari Tariannya

Tarian Khas Palembang, Mengenal Tari Tanggai dan Makna dari Tariannya

tarian tanggai--YouTube @sanggar rumah elok palembang

SILAMPARITV.CO.IDTari Tanggai merupakan tarian tradisional di Indonesia yang berasal dari kota palembang di sumatera selatan. Tarian ini sudah ada sejak dahulu kala dan diwariskan secara turun temurun. 

Sebelum masa kerajaan Sriwijaya, tarian ini digunakan untuk persembahan kepada Dewa Siwa, dan persembahan ini dibawakan dengan dibawakan sesajen yang berisi buah harapan keselamatan dan aneka bunga. 

Karena, tarian ini digunakan sebagai sarana pemujaan, maka sebelumnya tarian ini tergolong tarian yang sakral.

Namun yang lebih jelas kini masyarakat Palembang menggunakan tarian ini untuk memenuhi kebutuhan sosial seperti menerima tamu, pernikahan, dan pembukaan acara resmi.

BACA JUGA:Mengenal Keberagaman Budaya dan Suku di Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Namun selain untuk acara resmi, tarian ini juga digunakan sebagai tarian teatrikal atau hiburan. Tujuan dari tarian ini adalah untuk memeriahkan acara dan perayaan. 

Berbeda dengan tarian lainnya, tarian ini tidak mengajak penonton untuk menari bersama, namun tarian ini mempersatukan penonton sebagai penerima sirih pinang sebagai simbol penghormatan dalam budaya palembang. 

Bentuk atau cara hiburannya adalah ketika seorang penari primadona datang menemui para tamu untuk melakukan proses sirih sebagai bentuk penghormatan.

Pada dasarnya tarian ini melambangkan keramah tamahan masyarakat palembang dan penghormatan atas kehadiran para tamu. 

BACA JUGA:Menakjubkan! Tarian Ini Pernah Ditampilkan di Negara Asing, New York

Tarian ini mengandung makna sapaan tuan rumah kepada para tamu. Simbol penghormatan dalam tarian ini terlihat pada bentuk koreografi tariannya, yaitu ketika penari melakukan isyarat berdoa dengan kedua telapak tangan disatukan di depan dada.

Tari Tanggai pertama kali diciptakan oleh seniman asal Sumatera Elly Rudi yang kini berusia 73 tahun (Sartono 2007). Nama lengkapnya Elly Anggraini Soewondo. Dan hasil karyanya rupanya tersebar ke seluruh dunia. 

Namun, nama tarian ini diambil dari aksesoris khas yang digunakan para penarinya, yaitu paku atau tangga palsu yang diikatkan pada delapan jari tangan selain kedua ibu jarinya. 

Bentuk yang melekat pada tarian ini diwujudkan dalam pakaian para penarinya dan penggunaan kuku palsu yang menjadi simbol utama tarian ini.

Sumber: