Memperingati Hari Kematian! Mengenal Ritual Tiwah
ilustrasi ritual tiwah, tradisi dan budaya kalimantan--freepik
SILAMPARITV.CO.ID - Ritual Tiwah adalah upacara kematian yang dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dan ditempatkan dalam sebuah rune atau peti mati.
Pembahasan mengenai budaya Indonesia tidak pernah ada habisnya. Indonesia yang dijuluki negeri seribu pulau ini mempunyai suku yang berbeda-beda dengan ciri khasnya masing-masing mulai dari lahir, menikah hingga meninggal serta dirayakan dengan ritual yang berbeda-beda.
Faktor inilah yang menjadikan Indonesia kaya akan budaya. Pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia dengan luas 737.330 km dan juga pulau terbesar ketiga di dunia. Pulau Kalimantan mempunyai beberapa suku dengan tradisi budaya yang berbeda-beda, salah satunya adalah suku Dayak Ngaju.
Suku Dayak mempunyai ritual kematian tradisional yang dikenal dengan Upacara Tiwah atau Tiwah Lale. Upacara ini merupakan ritual bagi penganut agama Hindu Kaharinga, kepercayaan asli suku Dayak.
BACA JUGA:Mengenal 5 Upacara Adat Papua, Tradisi yang Diwariskan Turun Temurun
Ritual Tiwah merupakan prosesi pelepasan arwah leluhur yang telah meninggal (Salumpuk Liau uluh matei) ke surga (Lewu tatau) bersama Sang Pencipta (Ranying Hatalla).
Tulang-tulang jenazah dibersihkan kemudian ditempatkan di sebuah rumah kecil dari kayu utuh berukuran kurang lebih 9x12 meter yang sering disebut sandung atau Balai nyahu.
Kematian suku Dayak Hindu Kaharinga harus dilengkapi dengan ritual tambahan agar arwahnya bisa hidup berdampingan secara damai dengan Ranying Hatalla di Lewu Tatau. Basir membimbingnya untuk melakukan upacara ini.
Seperti halnya upacara adat pada umumnya, ritual Tiwah juga mempunyai pantangan yang harus kita ikuti, seperti beberapa hewan dan sayuran yang tidak boleh diambil pada saat ritual. Jika salah satu dari pantangan atau palisti ini dilanggar, maka sanksi yang biasa dijatuhkan kepada pelanggarnya.
BACA JUGA:Inilah Tradisi Lompat Batu yang Mendunia
Tujuan dari tiwah adalah untuk meringankan nasib buruk keluarga yang tersisa dan merupakan bentuk penghormatan kepada makhluk halus serta tanda bakti kepada leluhur.
Ritual Tiwah juga merupakan pelepasan dari status menikah, ketika Tiwah dilaksanakan, pasangan yang ditolak (kurang) diperbolehkan untuk menikah lagi.
Biasanya Upacara Tiwah ini tidak dilakukan hanya untuk satu jenazah saja melainkan bisa dilakukan untuk puluhan jenazah karena Upacara Tiwah ini memerlukan biaya yang cukup besar. Upacara ini mempunyai makna yang dalam dan sakral, biasanya berlangsung lama, sekitar 7-40 hari.
Ritual kematian khas suku Dayak ini sangat menarik tidak hanya bagi masyarakat lokal namun juga wisatawan domestik maupun mancanegara yang antusias menyaksikan upacara ini. Karena keunikannya, Tiwah dimasukkan ke dalam warisan budaya benda nyata Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014.
Sumber: