5 Ritual Utama Suku Dayak Kalimantan Tengah

5 Ritual Utama Suku Dayak Kalimantan Tengah

budaya suku dayak, Indonesia--Gramedia

BACA JUGA:Sigajang Laleng Lipa,Tradisi Saling Tusuk Atau Baku Tikam di Suku Bugis-Makasar

3. Nahunan

Nahunan merupakan ritual memandikan bayi menurut adat suku Dayak. Tujuan dari ritual ini adalah prosesi nama dan pembaptisan menurut kepercayaan Kaharinga.

Upacara Nahunan berasal dari kata "nahunan"  yang berarti satu tahun. Oleh karena itu, ritual ini biasanya diikuti oleh bayi yang berusia minimal satu tahun. Selain pemberian nama, nahunan juga bertujuan untuk membiayai jasa bidan yang membantu proses persalinan.

4. Mayanggar

BACA JUGA:Mengenal Suku Dani: Asal Usul, Kepercayaan hingga Tradisi Potong Jari

Ketentuan "manyanggar " berasal dari kata "sangga"  artinya batas atau tanda. Upacara Manyanggar kemudian dimaknai sebagai ritual untuk membuat batasan antara berbagai aspek kehidupan dengan makhluk gaib yang tidak kasat mata.

Masyarakat setempat percaya bahwa dunia ini tidak hanya dihuni oleh manusia, tetapi juga oleh roh. Ketika seseorang membuat tanda-tanda dengan makhluk halus, ia berharap keduanya tidak mengganggu sifat dan kehidupan masing-masing.

Selain itu, ritual ini juga dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa hormat terhadap batasan hidup makhluk lain. Ritual ini biasanya diadakan ketika masyarakat hendak membuka lahan baru untuk bercocok tanam atau penghidupan.

5. Pakanan Batu

BACA JUGA:Inilah Profil dan Sejarah Band Radja, Lagu Hits Sejak Tahun 2000-an

Pakanan batu merupakan ritual adat yang dilakukan setelah memanen sawah atau Ladang. Tujuan dari ritual ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur dan pujian atas peralatan yang digunakan dalam pertanian.

Alat-alat tersebut adalah alat-alat yang digunakan untuk membersihkan lahan hingga masa panen. Dalam ritual ini benda atau benda kuno berupa batu..

Batuan tersebut dianggap sebagai sumber energi yang dapat digunakan untuk mengasah alat-alat pertanian. Pasalnya barang ini berguna untuk mengasah parang, balayung, kapak, ani-ani atau benda besi lainnya.

Selain untuk kelancaran operasional, batu dianggap sebagai pelindung bagi petani dan pengguna mesin pertanian. Mereka bersyukur karena tidak mengalami luka atau musibah selama mengenyam pendidikan.

Sumber: