Mengenal Tradisi Tatung-Singkawang Pada Tradisi Cap Go Meh, Katanya Dirasuki Dewa Roh-Leluhur Lho!

Mengenal Tradisi Tatung-Singkawang Pada Tradisi Cap Go Meh, Katanya Dirasuki Dewa Roh-Leluhur Lho!

tradisi tatung festival tahun baru imlek--indonesia kaya

SILAMPARITV.CO.ID15 hari setelah Tahun Baru Imlek, etnis Tionghoa merayakan Cap Go Meh. Secara harfiah, istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang diartikan 15 malam atau 15 hari setelah Tahun Baru Imlek.

Tahun ini Festival Cap Go Meh akan diadakan pada tanggal 5 Februari 2023. Itu dihitung setelah Festival Tahun Baru Imlek yang dirayakan pada tanggal 22 Januari dan kemudian 15 hari setelah Festival Tahun Baru Imlek.

Etnis Tionghoa biasanya melakukan berbagai kegiatan yang sangat meriah untuk merayakan Cap Go Meh. Melansir dari laman detikSumut, menemukan tradisi unik yang diadakan di setiap Cap Go Meh.

Tradisi ini selalu hadir dalam perayaan Cap Go Meh. Namanya adalah tradisi Tatung yang diadakan di kota Singkawang Kalimantan Barat. Apa itu tradisi Tatung? Berikut rincian lengkapnya!

BACA JUGA:Mengenal Tari Sigale-Gale, Tarian Khas Suku Batak Sumatera Utara

Apa Itu Tradisi Tatung Di Dalam Cap Go Meh?

Tradisi Tatung atau yang biasa disebut dengan Parade Tatung merupakan tradisi yang tersebar luas di Singkawang. Tradisi ini diadakan untuk merayakan Festival Cap Go Meh pada hari ke 15 setelah Tahun Baru Imlek.

Dalam bahasa Haka, Tatung adalah orang yang kerasukan roh dewa atau leluhur. Doa dilakukan dengan menggunakan mantra dan mudra tertentu.

Banyak yang bilang tradisi Tatung dianggap ekstrem. Alasan pepatah tersebut adalah karena tradisi ini menunjukkan adanya ketertarikan untuk menusuk tubuh dengan benda tajam. Atraksi ini kemudian dilakukan oleh Tatung, sebutan bagi orang yang menusuk tubuhnya dengan benda tajam.

BACA JUGA:Primbon Jawa: Kelahiran 7 Februari 1998, Menurut Hitungan Wuku dan Weton

Dalam perayaan Cap Go Meh, tradisi Tatung menjadi salah satu atraksi yang dinantikan masyarakat Singkawang Kalimantan Barat. Saat tradisi dimulai, para Tatung dalam keadaan tidak sadarkan diri dan mengenakan pakaian khas Tionghoa.

Atraksi ini nantinya menampilkan kesaktian dengan menggunakan benda tajam yang dihantamkan ke tubuh sang tatung. Beberapa momen seperti penusukan benda tajam di pipi dan badan para tatung biasa terjadi di pesta-pesta tersebut. Selain itu, para Tatung juga sering berjalan-jalan di sekitar Kota Seribu Pura.

Sejarah Singkat Tatung:

Tradisi Tatung yang dirayakan dalam Cap Go Meh sudah ada sejak kedatangan etnis Tionghoa di nusantara 4 abad yang lalu.

Sumber: