Mengenal 5 Tradisi Syawalan di Indonesia dan Tujuannya

Mengenal 5 Tradisi Syawalan di Indonesia dan Tujuannya

ilustrasi tradisi syawalan--freepik

Rasanya kaya karena sudah dibumbui saat pengolahan. Ketupat bisa dimakan langsung tanpa menambahkan sayuran lain. 

BACA JUGA:Mengenal Kisah Pedang Bara Sangihe Khas Sulawesi Utara

4. Terater Madura

Terater adalah Idul Fitri Ketupat yang terjadi bukan pada hari pertama Syawal melainkan pada hari ke 7 Syawal setelah selesai puasa sunah Syawal. Tradisi Syawal Madura dilakukan dengan memasak ketupat dan opor ayam atau ayam goreng.

Menu ketupat dan opor ayam lebaran tidak langsung disantap melainkan dibawa ke masjid atau musala. Setelah makanan dikumpulkan, masyarakat kerap melakukan salat berjamaah di masjid, gereja atau musala, dilanjutkan dengan doa bersama. Sehabis salat, makanan dihidangkan kepada yang membacakan salat. 

Menu ketupat dan opor ayam lebaran tidak langsung disantap melainkan dibawa ke masjid atau musala. Setelah makanan dikumpulkan, masyarakat kerap melakukan salat berjamaah di masjid, gereja atau musala, dilanjutkan dengan doa bersama. Sehabis salat, makanan dihidangkan kepada yang membacakan salat. 

BACA JUGA:Sejarah Tari Legong dan Perkembangannya di Zaman Modern

5. Ziarah Ulama Kendal Tradisi Syawalan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, berlangsung setiap tahun satu minggu setelah Idul Fitri. 

Tujuan dari tradisi Syawalan adalah untuk mendoakan para ulama Islam yang telah meninggal di Daerah Kendal, Jawa Tengah, salah satunya adalah KH Asyari yang juga dikenal sebagai Kiai Guru. 

Komplek Jabal Kaliwungu banyak terdapat makam para wali sehingga banyak masyarakat Kendal maupun luar kota yang datang mendoakan para wali di lokasi ini.

Sumber: