Mengurai Kontroversi Susu dalam Politik Kesehatan: Janji Kampanye ke Pertimbangan Kesejahteraan Masyarakat

Mengurai Kontroversi Susu dalam Politik Kesehatan:  Janji Kampanye ke Pertimbangan Kesejahteraan Masyarakat

janji kampanye makan siang dan susu gratis--

SILAMPARITV.CO.IDDalam perjalanan panjang peradaban manusia, susu telah memegang peran sentral tidak hanya sebagai sumber gizi, tetapi juga sebagai lambang kehidupan dan keberlanjutan. 

Namun, di era modern ini, hubungan manusia dengan susu telah bermetamorfosis menjadi sebuah isu yang kompleks, terutama dalam ranah politik dan kesehatan masyarakat.

Pada tengah gejolak politik di Tanah Air, topik sepele seperti susu mampu menyeruak dan menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi kampanye calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024. 

Janji-Janji terkait kebijakan subsidi makan siang dan susu gratis di sekolah dasar (SD) tidak hanya menjadi daya tarik bagi pemilih, tetapi juga menjadi salah satu faktor kunci yang diyakini dapat memengaruhi hasil dari kontestasi pilpres.

BACA JUGA:Lebaran Sebentar Lagi, Ini Tips Memilih Baju Lebaran Agar Nyaman Digunakan

Pentingnya asupan gizi yang cukup dalam masa pembentukan SDM sejak usia dini telah menjadi fakta yang tak terbantahkan. 

Subsidi dalam skala triliunan rupiah yang dialokasikan untuk anak-anak SD menjadi sorotan tajam, mengingat potensi manfaat jangka panjangnya terhadap generasi mendatang. 

Namun, pertanyaan mendasar muncul: mengapa subsidi ini tidak disebar secara merata untuk kelompok ibu hamil, bayi, dan balita, yang juga merupakan fase penting dalam pembentukan kesehatan anak?

Mengutip berbagai kajian ilmiah, kebijakan intervensi kesehatan yang paling optimal seringkali ditemukan pada tahap ibu hamil dan balita. 

BACA JUGA:Viral Ketua DPRD Solok Dodi Hendra Bawa Pisau Saat Sidang, Kontroversi Tersebar di Media Sosial!

Oleh karena itu, perlunya kajian yang lebih mendalam untuk memastikan alokasi subsidi mencapai sasaran yang tepat dan memberikan dampak maksimal bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Perdebatan seputar subsidi susu ini juga menyoroti filosofi kesehatan masyarakat yang lebih luas. 

Apakah pemerintah seharusnya fokus pada upaya pencegahan dan intervensi dini, ataukah lebih memilih pendekatan reaktif yang bertujuan untuk mengatasi masalah setelah timbul? 

Pertimbangan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Sumber: