Viral Ketua DPRD Solok Dodi Hendra Bawa Pisau Saat Sidang, Kontroversi Tersebar di Media Sosial!

Viral Ketua DPRD Solok Dodi Hendra Bawa Pisau Saat Sidang, Kontroversi Tersebar di Media Sosial!

Ilustrasi Pisau--

SILAMPARITV.CO.ID - Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Dodi Hendra, menjadi pusat perhatian publik setelah video dirinya membawa pisau saat memimpin sidang DPRD viral di media sosial.

Insiden kontroversial ini terjadi pada Kamis (28/3/2024) malam, mengguncang ketenangan politik daerah tersebut.

Dalam video yang tersebar luas, Dodi Hendra terlihat mengeluarkan unek-uneknya terkait peristiwa yang terjadi di DPRD Kabupaten Solok.

Peristiwa tersebut dipicu oleh masuknya sekelompok orang yang diduga terkait dengan penggunaan hak interpelasi oleh anggota DPRD Solok. Dalam kekacauan itu, barang-barang di ruang sidang DPRD pun dirusak.

BACA JUGA:Miris Suami Melakukan Kekerasan Terhadap Istri Pasca Melahirkan

"Yang melapor saya, yang merasa terancam saya dan anggota DPRD Kabupaten Solok. Tidak ada damai," ucap Dodi Hendra dalam video tersebut, sambil memperlihatkan pisau yang dibawanya dan mengacungkannya ke atas.

Dalam konfirmasi kepada Kompas.com, Jumat (29/3/2024), Dodi Hendra membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi saat sidang paripurna dan berawal dari usulan penggunaan hak interpelasi oleh anggota DPRD.

Masuknya sekelompok orang ke ruang sidang DPRD serta kerusakan barang-barang membuatnya merasa terancam, sehingga dia merasa perlu membawa senjata untuk menjaga keselamatannya.

BACA JUGA:Mengulik Film Drama Romantis Indonesia, Inilah Nilai Budaya dari Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

"Saya tidak mendapat hak protokoler sebagai Ketua DPRD, sehingga dengan masuknya sekelompok orang itu, saya merasa terancam," ungkap Dodi Hendra. "Senjata ini sahabat yang kontan bagi saya. Ini menjaga keselamatan diri saya."

Meskipun mengakui insiden tersebut memicu kegaduhan, Dodi Hendra meminta maaf atas kejadian tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa tindakannya hanya dilakukan untuk menjaga keselamatannya dan anggota DPRD Kabupaten Solok.

Insiden ini menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Sebagian mendukung langkah Dodi Hendra sebagai tindakan untuk melindungi diri dan anggota DPRD dari potensi ancaman, sementara sebagian lainnya mengkritik penggunaan senjata dalam ruang sidang yang dianggap tidak pantas dan menimbulkan ketakutan di kalangan warga.

BACA JUGA:Viral Bule Ini Lakukan Pole Dance di Depan Minimarket

Kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan terkait insiden ini untuk mengetahui lebih lanjut kronologi dan motif di balik penggunaan senjata oleh Ketua DPRD Solok. Sementara itu, polemik terkait keamanan dan tindakan preventif dalam menjaga keselamatan anggota DPRD di tengah dinamika politik lokal terus bergulir.

Sumber: