Viral Video Siswa SD di Nias Tanpa Guru Selama Sebulan, Kepala Sekolah Beri Penjelasan

Viral Video Siswa SD di Nias Tanpa Guru Selama Sebulan, Kepala Sekolah Beri Penjelasan

Viral Video Siswa SD di Nias Tanpa Guru Selama Sebulan, Kepala Sekolah Beri Penjelasan--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nomor 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbaruzou, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video tersebut, seorang siswa merekam kondisi kelas yang hanya diisi oleh sejumlah murid tanpa kehadiran guru. Bahkan, kantor guru yang ditunjukkan dalam rekaman tampak kosong, hanya berisi meja dan kursi tanpa aktivitas sama sekali.

Menurut narasi yang disampaikan oleh siswa dalam video tersebut, kondisi ini telah berlangsung selama sebulan tanpa adanya proses belajar-mengajar. Video tersebut dengan cepat menjadi viral dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat, termasuk kritik terhadap dunia pendidikan di daerah terpencil.

Namun, Kepala SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o, Warnami Lafau, membantah klaim bahwa para guru tidak hadir selama sebulan penuh. Ia menjelaskan bahwa pada hari yang sama saat video tersebut direkam, yakni pada 14 Januari, salah satu guru telah datang ke sekolah. Namun, video yang diunggah siswa tersebut terlanjur tersebar lebih dulu di media sosial sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

BACA JUGA:Ketahuan Bawa Pisau, Pemuda Musi Rawas Diamankan Polisi di Empat Lawang

BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan Proyek Strategis Ketenagalistrikan Terbesar di Dunia

Kendala Infrastruktur dan Cuaca Ekstrem

Warnami Lafau mengungkapkan bahwa ketidakhadiran para guru di sekolah bukan tanpa alasan. Lokasi SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, sebuah daerah yang sangat terisolir tanpa akses infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai. Untuk mencapai lokasi sekolah, para guru harus menempuh perjalanan selama tiga jam, melintasi hutan dan sungai.

“Kondisi semakin parah ketika hujan turun. Banjir sering terjadi, sehingga para guru tidak dapat sampai ke sekolah untuk melaksanakan tugas mengajar,” jelas Warnami.

Ia juga mengungkapkan bahwa pada saat video tersebut direkam, dirinya sedang berada di Kantor Dinas Pendidikan Nias untuk urusan dinas. Ketidakhadiran dirinya dan guru lain yang terhalang banjir pada hari itu menjadi penyebab utama situasi yang tergambar dalam video.

Warnami berharap pemerintah daerah segera memberikan perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur di wilayah tersebut. “Kami sangat berharap adanya pembangunan jalan dan jembatan yang layak agar aktivitas pendidikan tidak terhambat. Dusun ini bahkan hingga sekarang belum teraliri listrik,” ujarnya.

BACA JUGA:Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM

BACA JUGA:BKSDA Bengkulu Umumkan Penutupan Sementara Jalur Pendakian Bukit Kaba Demi Pemulihan Habitat Alam

Menurutnya, kondisi ini tidak hanya menyulitkan para guru, tetapi juga berdampak langsung pada anak-anak yang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Situasi seperti ini menjadi cerminan nyata tantangan pendidikan di daerah terpencil Indonesia yang sering kali luput dari perhatian.

Video viral ini memicu reaksi luas dari masyarakat yang prihatin dengan kondisi pendidikan di Nias. Banyak yang mengecam minimnya perhatian pemerintah terhadap daerah terisolir, sementara yang lain memberikan dukungan moral kepada para guru yang harus berjuang melawan kerasnya medan untuk menjalankan tugas mereka.

BACA JUGA:Petani Padi di Kota Lubuklinggau Antisipasi Serangan Hama Burung Pipit Menjelang Panen

BACA JUGA:Aksi Damai Forum Honorer R3 Kota Lubuklinggau: Menuntut Kesejahteraan dan Kepastian Pekerjaan

Para pegiat pendidikan mendesak pemerintah untuk segera turun tangan memperbaiki infrastruktur di daerah-daerah terpencil. “Tanpa akses yang layak, pendidikan di wilayah seperti Nias akan terus tertinggal,” ujar salah satu komentar yang ramai di media sosial.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk di bidang pendidikan. Anak-anak di pelosok negeri berhak mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan mereka yang tinggal di perkotaan. Pemerintah diharapkan tidak hanya memberi perhatian, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini.

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Surat Edaran Tiga Menteri Terkait Libur Sekolah di Bulan Ramadhan

BACA JUGA:ZTE Nubia V60 Design: Ponsel Pintar dengan Performa Gahar dan Penyimpanan Mumpuni

Sumber: