BKSDA Bengkulu Umumkan Penutupan Sementara Jalur Pendakian Bukit Kaba Demi Pemulihan Habitat Alam

BKSDA Bengkulu Umumkan Penutupan Sementara Jalur Pendakian Bukit Kaba Demi Pemulihan Habitat Alam

BKSDA Bengkulu Umumkan Penutupan Sementara Jalur Pendakian Bukit Kaba Demi Pemulihan Habitat Alam--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu resmi mengumumkan penutupan sementara jalur pendakian Bukit Kaba mulai 20 Januari hingga Maret 2025. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk memulihkan ekosistem dan menjaga kelestarian kawasan konservasi wisata alam Bukit Kaba. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor: PG.1/K.10/TU/KSA.3.1/B/01/2025, yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari.

Menurut Said, tujuan utama penutupan jalur pendakian ini adalah untuk memberikan ruang regenerasi bagi flora dan fauna di kawasan konservasi, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem di Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba. “Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan kondisi alami habitat satwa liar serta menjaga keanekaragaman hayati yang ada di Bukit Kaba,” ujar Said pada Minggu (20/1/2025).

BACA JUGA:Aksi Damai Forum Honorer R3 Kota Lubuklinggau: Menuntut Kesejahteraan dan Kepastian Pekerjaan

BACA JUGA: Rudini, Kades Suka Maju, Pilih Mundur dari PPPK Guru 2024 untuk Fokus Mengabdi sebagai Kepala Desa

Alasan Penutupan Jalur Pendakian

Penutupan jalur pendakian dilakukan untuk beberapa tujuan utama, yaitu:

1. Memulihkan Habitat Satwa Liar

Kawasan konservasi Bukit Kaba adalah rumah bagi beragam satwa liar yang membutuhkan kondisi alami untuk bertahan hidup. Dengan menutup jalur pendakian sementara, BKSDA berharap dapat mengurangi gangguan aktivitas manusia dan memberikan kesempatan bagi satwa liar untuk kembali ke habitatnya.

2. Membersihkan Kawasan dari Sampah

Selama masa penutupan, BKSDA bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk membersihkan kawasan dari sampah yang ditinggalkan oleh pendaki. Said menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab konservasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. “Pembersihan kawasan menjadi langkah penting untuk menjaga ekosistem tetap bersih dan nyaman,” jelasnya.

BACA JUGA:Depo Surya Mas Tawarkan Promo Imlek Spesial, Diskon hingga 70% dan Hadiah Lucky Angpao

BACA JUGA:Suzuki Luncurkan e-Access, Motor Listrik Ramah Lingkungan dengan Teknologi Canggih

Langkah penutupan jalur pendakian ini juga bukan hal yang baru. Sebelumnya, penutupan serupa pernah dilakukan, terutama pada masa pandemi COVID-19.

Penutupan Hanya Berlaku di Pintu Masuk Tertentu

Penutupan jalur pendakian hanya diberlakukan pada pintu masuk Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Sementara itu, jalur pendakian lainnya, seperti:

  • Pintu Desa Air Sempiang, Kabupaten Kepahiang, dan
  • Pendakian menuju Bukit Hitam,

masih tetap dibuka untuk para pendaki yang ingin menikmati keindahan alam kawasan tersebut.

BACA JUGA:Pererat Silaturahmi, PKS Lubuklinggau Gelar Fun Day di Danau Aur Musi Rawas Berjalan Sukses

BACA JUGA:Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025

Bukit Kaba, yang memiliki ketinggian 1.952 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan salah satu gunung aktif di kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Dengan pemandangan alam yang menakjubkan, Bukit Kaba menjadi destinasi favorit bagi para pendaki dan wisatawan alam.

Manfaat Penutupan Jalur Pendakian

Penutupan sementara ini diharapkan dapat membawa sejumlah manfaat positif, di antaranya:

1. Peningkatan Kualitas Ekosistem

Langkah ini memberikan ruang bagi ekosistem untuk pulih, sehingga keanekaragaman hayati di kawasan konservasi dapat terus terjaga.

BACA JUGA:Perselisihan Shella Saukia dan Doktif, Dipicu Oleh Review Skincare yang Negatif

BACA JUGA:Tips Mengatur Jadwal Kuliah dan Kerja Sampingan, Anti Bentrok!

2. Regenerasi Flora dan Fauna Lokal

Dengan mengurangi aktivitas manusia, flora dan fauna lokal memiliki peluang untuk berkembang lebih baik, sehingga kawasan Bukit Kaba dapat menjadi habitat yang lebih sehat dan stabil.

3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat

Penutupan ini juga menjadi momen edukasi bagi masyarakat dan pendaki tentang pentingnya menjaga kelestarian kawasan konservasi alam.

BACA JUGA:Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Kulit Berminyak: Solusi Tepat untuk Kulit Tetap Lembap Tanpa Minyak Berleb

BACA JUGA:Dokter Detektif Laporkan Shella Saukia ke Polda Metro Jaya atas Dugaan Pengeroyokan

Harapan Masa Depan

BKSDA Bengkulu optimis bahwa setelah masa penutupan ini, Bukit Kaba akan menjadi destinasi wisata alam yang lebih lestari, nyaman, dan memikat bagi para pendaki maupun pecinta alam. Said Jauhari mengimbau masyarakat untuk mendukung langkah ini dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku selama masa penutupan.

“Dengan upaya bersama ini, kami berharap Bukit Kaba dapat kembali memberikan keindahan alam yang lebih terjaga bagi semua kalangan, baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah,” pungkas Said.

BACA JUGA:Susilawati

BACA JUGA:Aksi jambret di Depan Cafe Hambalayo Lubuklinggau Viral, Polisi Bergerak Cepat

Sumber: