Kematian Pahlawan TNI AD di Bantargebang, Kisah Duka Mendalam di Balik Kisah Permintaan Terakhirnya

Kematian Pahlawan TNI AD di Bantargebang, Kisah Duka Mendalam di Balik Kisah Permintaan Terakhirnya

Foto Ilustrasi TNI AD--

SILAMPARITV.CO.ID - Sebuah tragedi menyelimuti keluarga dan rekan-rekan di Pomdam III/Siliwangi ketika seorang anggota TNI AD, Praka S (27), ditemukan bersimbah darah di pinggiran Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kota Bekasi pada Jumat (29/3/2024) dini hari.

BACA JUGA:Efek Mudik Lebaran Pelabuhan Merak Saksikan Lonjakan Trafik yang Mengesankan

Berita ini menjadi sorotan utama, bukan hanya karena kepergian seorang prajurit yang berdedikasi, tetapi juga karena detail permintaan terakhirnya yang menyentuh hati.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Praka S memberikan permintaan yang mengharukan kepada warga sekitar. Dengan tulus, ia memohon agar tidak banyak orang yang mengantarnya ke rumah sakit.

"Dia naik ambulans saja masih sendiri enggak mau digotong dan bilang 'Jangan ramai-ramai bang, saya malu sama komandan'," ungkap Sumiyati (53), salah satu saksi di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Polsek Batuampar Ungkap Modus Penggunaan Uang Palsu di Bazar Melcem

Praka S, yang telah menjalani tugasnya dengan penuh dedikasi di Pomdam III/Siliwangi, ditemukan dalam keadaan kritis oleh seorang warga dan petugas keamanan TPST Bantargebang.

Darah yang mengalir dari kepala dan lengan Praka S menandakan bahwa luka yang dialaminya cukup serius. Meskipun segera dilarikan ke RSUD Kota Bekasi untuk mendapatkan perawatan medis, upaya dokter untuk menyelamatkan nyawanya sia-sia.

Penyebab pasti kecelakaan tragis ini masih menjadi misteri, meskipun Praka S menyatakan bahwa cederanya disebabkan oleh kecelakaan. Namun, informasi terbaru dari tim medis RSUD Kota Bekasi menegaskan bahwa luka yang dialami Praka S disebabkan oleh bacokan, bukan kecelakaan seperti yang dinyatakannya sebelumnya.

Pernyataan ini mengundang lebih banyak pertanyaan. Apakah Praka S menjadi korban kekerasan di tengah jalannya pulang dari tugasnya? Apakah ada motif tersembunyi di balik tragedi ini? Keluarga, rekan-rekan, dan masyarakat sekitar menuntut keadilan atas kematian yang tragis ini.

BACA JUGA:Operasional SPBU Megang Ditutup Sementara, Hujan Lebat Membuat Tutup Tangki SPBU Digenangi Air

Kisah Praka S mengingatkan kita akan pengorbanan yang dilakukan oleh para prajurit yang menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Mereka menghadapi risiko setiap hari demi melindungi masyarakat dan negara.

Permintaan terakhir Praka S, yang menolak untuk menjadi pusat perhatian, mencerminkan sikap rendah hati dan kesetiaan yang mendalam pada tugasnya sebagai seorang prajurit.

BACA JUGA:Jatanras Polda Sumsel Ciduk Adik Bupati Muratara, Ternyata Ini Pasalnya!

Sumber: