Mengungkap Rahasia Tersembunyi di Balik Kebakaran Gudang Amunisi Kodam Jaya: Labilitas Amunisi Kedaluwarsa
foto kebakaran di kodam jaya--
SILAMPARITV.CO.ID - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, memperkenalkan sorotan ke dalam penyebab misterius kebakaran yang terjadi di gudang amunisi Kodam Jaya.
Menurut penjelasannya, kebakaran diduga dipicu oleh amunisi yang telah kedaluwarsa dan menjadi rentan meledak.
Agus awalnya mengungkap bahwa gudang yang terbakar berisikan amunisi yang telah melewati masa kedaluwarsa.
Dia menjelaskan bahwa amunisi yang sudah kedaluwarsa cenderung lebih tidak stabil dan mudah meledak, sehingga harus disimpan dengan perhatian khusus.
BACA JUGA:Jambret Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi, 5 Anggota Polsek Diperiksa Propam
"Amunisi yang sudah kedaluwarsa itu relatif sensitif, labil. Jika terkena gesekan atau panas, kemungkinan besar akan meledak.
Oleh karena itu, kami memiliki prosedur operasional standar (SOP) yang mengamanatkan penyimpanannya di bawah tanah untuk menghindari risiko tersebut," kata Agus dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, pada hari Minggu (31/3/2024).
Dia juga menambahkan bahwa penyebab pasti dari kebakaran masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut, meskipun diduga bahwa ledakan amunisi yang sudah kedaluwarsa menjadi pemicunya.
Namun, Agus menegaskan bahwa investigasi lebih lanjut tetap akan dilakukan untuk memastikan akar penyebab kejadian tragis ini.
BACA JUGA:Kawasaki Ninja Matic 160 Spesisifikasi Unggul! Pesaing Berat Nmax dan PCX
"Kami terus melakukan pencarian untuk menentukan penyebab pasti kebakaran, namun kemungkinan besar berasal dari gesekan yang menyebabkan ledakan karena sifat labil amunisi yang terkena dampak masa kedaluwarsa," ucapnya.
Kebakaran yang terjadi di gudang amunisi Kodam Jaya menyoroti pentingnya manajemen amunisi yang tepat, terutama dalam menghadapi barang-barang yang telah melewati masa kedaluwarsa.
Dengan adanya insiden ini, pemerintah dan instansi terkait diharapkan untuk lebih memperhatikan pengelolaan dan pengamanan amunisi yang tidak lagi layak pakai, serta meningkatkan kepatuhan terhadap SOP yang telah ditetapkan.
Para ahli keamanan juga menyoroti pentingnya pendekatan preventif dalam mengelola amunisi yang sudah kedaluwarsa, termasuk di antaranya adalah pemantauan rutin, pengujian kualitas, dan pemusnahan tepat waktu.
Sumber: