Tanggung Jawab Zakat Fitrah Anak Tiri: Ayah Kandung atau Ayah Tiri?

Tanggung Jawab Zakat Fitrah Anak Tiri: Ayah Kandung atau Ayah Tiri?

zakat fitrah--

SILAMPARITV.CO.IDZakat fitrah telah menjadi salah satu kewajiban bagi umat Muslim di seluruh dunia sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Namun, pertanyaan muncul ketika zakat fitrah harus dikeluarkan untuk anak tiri: siapakah yang sebenarnya bertanggung jawab atas pembayaran zakat ini? Apakah ayah kandungnya ataukah ayah tirinya?

Pertanyaan ini tidaklah sederhana dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang hukum Islam serta konteks sosial yang terkait.

Untuk menjawabnya, mari kita tinjau lebih dalam mengenai konsep zakat fitrah dan tanggung jawab orang tua terhadap anak tiri dalam Islam.

BACA JUGA:7 Cara Atasi Perut Begah Akibat Kebanyakan Makan Saat Lebaran

Konsep Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadan sebagai bentuk penyucian diri dan solidaritas sosial.

Zakat ini tidak hanya bertujuan untuk membantu mereka yang kurang mampu, tetapi juga untuk memastikan kesetaraan sosial di antara umat Islam.

Zakat fitrah biasanya diberikan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau uang yang setara dengan nilai makanan tersebut.

BACA JUGA:Siapkan 17 Armada Bus Angkutan Mudik Gratis Dilepas dari Terminal Alang-alang Lebar Palembang

Menurut ajaran Islam, setiap orang Muslim yang mampu harus membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan juga untuk setiap anggota keluarganya yang memenuhi syarat. Salah satu dari mereka yang membutuhkan bantuan zakat adalah anak tiri.

Tanggung Jawab Orang Tua dalam Islam

Dalam Islam, orang tua memiliki tanggung jawab besar terhadap anak-anak mereka, termasuk anak tiri. Rasulullah Muhammad SAW bersabda bahwa "Tidak ada seorang pun yang memimpin suatu urusan, kemudian dia tidak bertanggung jawab dengan urusan tersebut." Dari sabda beliau ini, dapat disimpulkan bahwa orang tua bertanggung jawab penuh terhadap anak-anak mereka, baik secara fisik maupun finansial.

Namun, dalam konteks anak tiri, tanggung jawab ini seringkali menjadi kompleks karena hubungan keluarga yang rumit dan dinamika interpersonal yang berbeda-beda. Dalam banyak kasus, anak tiri sering kali menjadi objek ketegangan antara orang tua kandung dan orang tua tirinya.

Sumber: