Harga Bawang Merah di Bandar Lampung Melambung, Rp 65 Ribu per Kilogram

Harga Bawang Merah di Bandar Lampung Melambung, Rp 65 Ribu per Kilogram

--

SILAMPARITV.CO.ID - Kenaikan drastis dalam harga bawang merah di Pasar Smep Bandar Lampung telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang dan pembeli. Dari sebelumnya hanya Rp 25 ribu per kilogram, kini harga bawang merah brebes telah mencapai angka yang cukup mengejutkan, yaitu Rp 65 ribu per kilogram. Fenomena ini menggugah perhatian banyak pihak, terutama karena implikasinya yang luas terhadap pasar bumbu-bumbu di wilayah tersebut.

Salah seorang pedagang utama di Pasar Smep, Narti, menyampaikan bahwa lonjakan harga ini telah terjadi sejak seminggu yang lalu. "Saya kurang tahu penyebabnya harga bawang merah brebes naik begitu tajam. Namun, dari sumber saya mendengar bahwa harga sudah mahal bahkan dari tengkulaknya," ujarnya saat diwawancarai pada hari Minggu, 21 April 2024.

BACA JUGA:Catat ! Berikut Daftar Nama Bakal Calon Wali Kota Lubuklinggau

Dampak dari lonjakan harga ini sangat terasa, dengan pembeli yang kini hanya membeli dalam jumlah yang sangat terbatas. Bahkan, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada bawang merah saja, tetapi juga pada beberapa jenis cabai. cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, dan cabai caplak, yang banyak dikenal sebagai cabai setan, semuanya ikut naik harganya.

Cabai merah, yang sebelumnya dijual seharga Rp 20 ribu per kilogram, kini telah melonjak menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sementara cabai hijau mengalami kenaikan dari Rp 18 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Cabai rawit, yang memiliki kepedasan tinggi, naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan cabai caplak, yang menjadi pilihan bagi yang menyukai rasa pedas ekstra, juga mengalami kenaikan dari Rp 35 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Ayo Ikut Program Pemerintah! Dapat Bantuan Hingga Rp4,2 Juta, Catat Tanggal Pendaftarannya

Namun, tidak semua bumbu mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, beberapa di antaranya mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Misalnya, harga bawang putih dari Rp 42 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram, sedangkan bawang bombay turun dari Rp 45 ribu menjadi Rp 42 ribu per kilogram. Begitu pula dengan tomat, yang sebelumnya dijual seharga Rp 24 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Bahkan, rampai, yang sering digunakan sebagai pelengkap masakan, mengalami penurunan harga dari Rp 40 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram.

Kenaikan harga bumbu-bumbu dapur ini tentu saja memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang memegang peranan penting dalam mengatur kebutuhan harian keluarga. Lonjakan harga seperti ini dapat mempersempit daya beli dan memaksa mereka untuk menyesuaikan rencana masak dengan ketersediaan dan harga bahan-bahan yang ada di pasar.

BACA JUGA:Resmi Meluncur 2024 Ini, Realme P1 dan P2 Pro Termasuk Duo Ponsel Pertama dari P-Series

Beberapa faktor mungkin dapat menjadi penyebab kenaikan harga bumbu-bumbu dapur ini. Salah satunya adalah faktor cuaca yang buruk, yang dapat mengganggu produksi dan pasokan bahan-bahan tersebut. Selain itu, fluktuasi harga juga bisa dipengaruhi oleh ketersediaan stok di pasar lokal dan nasional, serta biaya transportasi yang naik.

Para pedagang dan konsumen pun diharapkan untuk dapat bersabar dan bijaksana menghadapi situasi ini. Pemerintah setempat juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini dan mencari solusi yang tepat guna untuk mengendalikan harga bumbu-bumbu dapur agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Seiring waktu, diharapkan harga-harga tersebut dapat kembali stabil dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam rantai distribusi bumbu-bumbu dapur ini.

Sumber: