Harga Emas Melejit Naik? Ternyata Ini Alasannya!

Harga Emas Melejit Naik? Ternyata Ini Alasannya!

ilustrasi emas--

SILAMPARITV.CO.IDKita bisa melihat harga emas terus naik akhir-akhir ini. Kenaikan harga emas ini disebabkan oleh ketegangan di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan konflik Iran dan Israel menyebabkan kenaikan harga emas dan minyak.

Konflik kedua negara juga secara tidak langsung berdampak pada negara tetangga seperti Yordania dan Arab Saudi yang merupakan negara penghasil minyak dunia.

"Saya juga melihat Israel sempat mengatakan kemungkinan ada tidak hanya fasilitas militer yang dihantam, artinya bisa saja menyasar ke kota-kota yang penuh penduduk dan produksi minyak. Hal ini membuat harga minyak mengalami penguatan meski dolar juga menguat. Tetapi harus dilihat apakah minggu depan eskalasi Israel dan Iran memuncak, karena ini akan memengaruhi harga emas naik," ujar Ibrahim dikutip dari detikcom, Senin (22/4/2024).

BACA JUGA:Potensi Bisnis Budidaya Jamur Enoki, Bisnis Penghasil Cuan Besar !

Ibrahim menerangkan bahwa kenaikan harga emas, 70%-nya dipengaruhi oleh konflik geopolitik, sementara 30% sisanya dipengaruhi aspek fundamental seperti kebijakan moneter.

Sehingga, dalam hal ini faktor geopolitik pun menjadi penyebab dominan harga emas naik, sementara faktor penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS menjadi pemicu lainnya.

Oleh karena itu, Ibrahim menerangkan bahwa selama konflik antara Iran-Israel terus berlangsung, besar kemungkinan harga emas akan terus naik. Harga emas disebutnya baru turun setelah persoalan di kawasan tersebut mereda.

Alhasil Ibrahim memprediksi harga emas bakal semakin meroket hingga akhir April-Mei mendatang. Jumlahnya sekitar di angka US$ 2.500 per troy ounce atau Rp40,2 juta dengan asumsi nilai tukar dolar AS berada di angka Rp16.100.

BACA JUGA:Cara Bijak Memilih Emas: Panduan untuk Investor Pemula

"Jika dikalkulasi ke gram itu dibagi 31,1 troy ounce ke gram, dikalikan dengan rupiah yang berkisar di Rp 16.100, ditambah dengan biaya dan ongkos Rp 100.000, jumlahnya kalau tidak salah sekitar 1,4 juta per gram. Apri-Mei kemungkinan segitu," jelasnya.

Sependapat dengan Ibrahim, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai konflik geopolitik jadi faktor utama tingginya harga emas. Selain konflik, harga emas naik pemicu lainnya adalah karena komoditas tersebut diborongnya sejumlah Bank Sentral berbagai negara seperti India, Kazakhstan, China, dan Turki.

"Dengan ekspektasi tingkat imbal hasil di aset dollar AS alami penurunan, emas menjadi lebih menarik dan mendorong kenaikan harga emas," tambahnya.

Ariston juga menjelaskan, harga emas pasti selalu naik karena pasar khawatir terhadap kondisi perekonomian dunia.

Sumber: